Reportaseinvestigasi.com, Jakarta – Guna mendukung pemerintah dalam komitmenya untuk mengakhiri AIDS ( ” Ending AIDS “) di tahun 2030, Jaringan Indonesia Positif (JIS) mengkampanyekan Tes Viral Load ( VL) HIV dalam seminarnya yang dilaksanakan di Hotel Ibis Style Tanah Abang. Rabu 30/8/2023
Tujuan dari Tes Viral load ( VL ) HIV, sebagai alat tes darah untuk mengukur keberhasilan orang dengan HIV. dalam menjalankan pengobatan. Tes ini dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali atau minimal dilakukan 1 kali dalam setahun,pengobatan dilakukan secara rutin dengan durasi pengobatan HIV dilakukan seumur hidup.
Dan dari hasil tersebut dapat disimpulkan,apakah kadar atau jumlah virus dalam diri orang dengan HIV.
Dan tak kalah pentingnya, Tes ini sebagai acuan atau dasar bagi dokter untuk menentukan pengobatan dalam diri orang dengan HIV.dengan menunjukan hasil pengobatan ARV pada orang dengan HIV tidak berjalan dengan baik.
Dalam hal ini Pemerintah berkomitmen untuk mengakhiri AIDS di tahun 2023 dengan tema ” Ending AIDS ” 2023. dengan merujuk pada komitmen global dengan menggunakan indikator 95 – 95 -95 menyebutkan bahwa : pertama, 95% orang yang di perkirakan hidup dengan HIV akan mengetahui status HIV -nya (testing).
95% yang kedua : orang yang telah mengetahui status HIV mendapatkan pengobatan ARV dan perawatan HIV. serta 95% orang yang telah mendapatkan terapi ARV mengalami supresi virus yang dapat diketahui melalui tes VL ketiga indikator tersebut masuk dalam kebijakan Peraturan Kemenkes RI nomor 23 tahun 2022 tentang penanggulangan HIV dan IMS. ” Bahwa pemerintah berkomitmen dalam menyediakan pengobatan ARV dalam rangka untuk menolong jumlah virus dalam tubuh orang dengan HIV, dapat tersupresi sehingga berdampak pada penularan HIV yang lebih rendah.
Berdasarkan indikator di atas Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan angka cakupan tes HIB, angka pengobatan ARV dan tes VL untuk mengakselerasi leberhasilan program penanggulangan HIV. Berdasarkan hasil yang dipaparkan Kementrian Kesehatan RI per Desember 2022. indikator 95% pertama saat ini baru tercapai 81%.Adapun indikator 95% kedua baru tercapai sebanyak 42% dari temuan 95 pertama. Terakhir ,indikator 95% ketiga, baru 20% yang mendapatkan tes VL dari temuan 95 kedua [1] Oleh karena itu, saat ini pemerintah bersama dengan LSM dan masyarakat terus berupaya melakukan akselerasi dalam meningkatkan capaian 95 -95 – 95.
Beberapa diantaranya dengan melakukan skrining berbasis komunitas, dengan menyediakan pengobatan ARV dengan rejimen yang lebih sederhana termasuk membuka penganggaran APBD daerah untuk dapat mendukung program nasional dalam penanggulangan HIV.
Adapun Stigma dan diskriminasi yang masih berkembang, merupakan tanggung jawab kita semua ( Pemerintah, Masyarakat, LSM, Komunitas dan Lain – lain ) dalam menyikapi stigma dan diskriminasi tersebut.
Tentunya dengan memastikan tersedianya lingkungan yang nyaman dan aman bagi orang dengan HIV, menyediakan kemudahaan akses layanan kesehatan, bekerja, berkeluarga dan melakukan aktifitas lainnya, sehingga bisa mendorong orang dengan HIV tetap produktif buat masyarakat dan lingkungan sekitar.
Red/amr
Discussion about this post