OKU Selatan — Bobroknya kinerja Kepala Desa Air Kelian, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, Junaidi saat ini telah membetot perhatian publik. Pasalnya, beberapa pembangunan proyek infrastruktur yang sudah selesai dilaksanakan menggunakan dana desa terindikasi asal jadi saja.
Ihwal tersebut terbukti, dalam beberapa hari belakangan, di platform media sosial Facebook dihebohkan dengan pemberitaan viral tentang proyek pembangunan Kades Junaidi yang tidak mengutamakan mutu, sehingga diyakini usia proyek infrastruktur yang telah dibangun itu tak bertahan lama.
Bahkan mirisnya lagi, akibat kelalaian Kepala Desa Junaidi sebagai penanggungjawab kegiatan proyek fisik yang asal jadi itu, dikhawatirkan serta tak menutup kemungkinan sewaktu-waktu dapat memakan korban.

Dari keterangan warga setempat, Desa Air Kelian, mengeluhkan kondisi bangunan sumur bor yang retak. Padahal kondisi keretakan pada bangunan fisik yang dikerjakan sejak 8 bulan yang lalu tersebut, telah diberitahu kepada Junaidi sejak proyek itu selesai dikerjakan, namun tidak digubris.
Kekhawatiran warga bukan tanpa alasan, mengingat keretakan yang terjadi pada dudukan tiang penyangga atas tandon air yang memiliki daya tampung hingga dua kubikasi itu diyakini tak kuat menahan beban, sehingga ditakutkan ambruknya fisik bangunan dapat menimpa anak-anak yang selalu ramai bermain di sana.
Ironinya, Junaidi malah memberikan respon yang sebaliknya, bahkan Junaidi menyangkal keluhan warganya. Dalam sebuah pemberitaan di salah satu media online, Junaidi mengatakan bahwa semua pembangunan dalam pengerjaan telah sesuai ketentuan, karena telah melewati proses monitoring dan evaluasi (monev) dari BPD dan Kasi PMD Kecamatan Buay Pemaca.
Alhasil, setelah ramainya pemberitaan tentang Kades Junaidi yang mengkritik pekerjaan proyek sumur bor asal jadi itu, membuat dirinya tak bergeming lagi. Dari pantauan media di lokasi, Pemdes Air Kelian melakukan renovasi terhadap fisik bangunan sumur bor.
Sejumlah pekerja yang mengaku dari masyarakat setempat itu tampak sibuk merehab ulang tiang dudukan tandon yang retak. Hal itu diterangkan oleh warga. Kata warga pada media mengakui, rehab bangunan sumur bor yang dikerjakan itu akibat banyaknya kritikan terhadap Kades Junaidi.
Sementara itu Camat Buai Pemaca Sainal Sagiman yang ditemui di kantornya kemarin, membenarkan pekerjaan sumur bor di Desa Air Kelian, Dusun III itu telah dimonev oleh BPD dan Kasi PMD Kecamatan.
Tapi anehnya, Sainal menyangkal keteledoran sisi pengawasan dari pihak kecamatan yang tak maksimal itu bukanlah wewenangnya. Agaknya Sainal lupa diri jika dia adalah Camat Buai Pemaca selaku stakeholder kegiatan desa. Ia menyangkal kesalahan yang dilakukan perangkat dibawahnya itu.
“Masalah bangunan bor yang viral itu memang sudah dimonev, namun terkait kondisi bangunan bukan ranah saya, tanya ke Kasi PMD, saya bukan orang teknik,” ujarnya mengelak.
Dia menambahkan, fisik pekerjaan yang sudah dilakukan disertai dengan anggaran perawatan. “Artinya tak ada masalah, ada anggaran untuk biaya perawatan bangunan yang sudah disediakan,” dalihnya, padahal kondisi bangunan fisik sumur bor yang retak tersebut telah selesai dilakukan sejak 8 bulan lalu.
Selain itu, Sainal juga tak mampu menjawab perihal tanggung jawab tim monev sebagai pihak pengawas pekerjaan yang telah memberikan lampu hijau terhadap proyek asal jadi Kades Junaidi yang sudah memunahkan dana desa Air Kelian.
Tak hanya itu saja, perihal jalan yang dibangun Kades Air Kelian di tahun yang sama juga berpolemik. Jalan yang dibangun berada di perkebunan tepatnya di belakang rumah warga menuju pemakanan terlihat jarang dilalui warga, badan jalan dipenuhi sampah dedaunan bawaan air di kala hujan itu tampak mengelupas di badan jalan.
“Jalan ini digunakan sewaktu waktu saja, karena jauh dari pemukiman, selayaknya dibangun di pemukiman masyarakat karena di depan sana (depan pemukiman warga) masih tanah berlumpur yang setiap hari dilalui,” jelas warga Air Kelian ini saat melintas menuju kebun miliknya di Dusun I.
Menanggapi kisruh atas pemberitaan yang beredar. Awak media mencoba mengkonfirmasikan perihal monitoring dan evaluasi yang dilakukan pihak terkait yang dibawahi Kecamatan Buay Pemaca, namun belum berhasil dimintai keterangan terkait kisruh pemberitaan keluhan warga Air Kelian dan progres monitoring dan evaluasi. (Tim)
Discussion about this post