Arosuka – Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Hj. Emiko mengungkapkan, peran Kader Pembangunan Manusia (KPM) sangat vital dalam memacu peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. KPM juga menjadi instrumen penting dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Solok.
“Kami akui, KPM menjadi ujung tombak dalam keberhasilan penurunan stunting di Kabupaten Solok,” ungkap Emiko saat menghadiri peningkatan kapasitas KPM se-Kabupaten Solok, Jumat (6/9) di DPMN Kabupaten Solok.
Menengok besarnya tanggungjawab di pundak KPM, wajar bila pemerintah daerah memberikan perhatian serius. Salah satunya dengan peningkatan kapasitas. KPM perlu meng-upgrade diri untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Sebagai ketua TP PKK, Emiko mengharapkan, KPM yang didominasi kaum terus berkiprah di tengah masyarakat. KPM menjadi jembatan penghubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat.
“KPM harus menjadi pelopor perubahan sekaligus penghubung antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Solok. Perkuat sinergi dalam menjalankan tugas di lapangan karena bapak/ibu Kader ini tidak bisa bekerja sendiri,” pesannya.
Sementara itu, Kepala DPMM Kabupaten Solok, Romi Hendrawan menjelaskan, KPM merupakan orang-orang pilihan dari setiap nagari. Mereka dipilih melalui musyawarah nagari.
“Tentunya nagari tidak sembarang menunjuk kader, tentu yang memiliki kapasitas dan kapabilitas. Sebab, tugas yang diemban oleh KPM tidak mudah, butuh perjuangan ekstra demi kemajuan nagari dan daerah,” paparnya.
Romi yakin, dengan keterampilan KPM dalam berkomunikasi bisa menjadi corong dalam menggerakkan program percepatan penurunan angka stunting masyarakat di Kabupaten Solok.
“Stunting ini ancaman bagi generasi penerus kita di masa mendatang. Untuk itu, perlu peran bersama untuk melakukan pencegahan dan juga penanganan dengan melibatkan seluruh lini,” tutup Romi. (Cha)
Discussion about this post