Kisah terlarang yang dirajut IG (oknum guru olahraga atau Waka Kurikulum SMPN 2 Nan Sabaris) terhadap “pasangan gelap”nya ES (istri sah D), yang lama sudah dicurigai masyarakat Kenagarian Sunur Barat, tempat dua sejoli ini berdomisili, harus kandas dan berujung ke polisi malam itu saat ajang Pilwana berlangsung
PADANG PARIAMAN, REPINVESCOM
Kecurigaan masyarakat Nagari Sunur Barat menanggapi isu miring yang beredar, tentang hubungan keintiman IG dengan ES terus menguat. Kisah terlarang oknum guru ini pun sekelebat menyisakan kekhawatiran yang teramat dalam dirasakan oleh masyarakat, yang tak lain merupakan sanak berserta family kedua oknum sejoli ini.
Asmara terlarang yang dirajut IG bersama “pasangan gelap”nya ES, istri dari D yang tinggal di Korong Kabun, Nagari Sunur Barat, Kec. Nan Sabaris, Padang Pariaman, tak jauh dari rumah IG. Harus berujung ke kantor Polsek Nan Sabaris malam itu untuk diamankan.
Konon, selain berprofesi sebagai guru olahraga (PNS). IG yang tinggal di Korong Padang Kalam mengantongi sederet jabatan di kampung. Nama IG masuk sebagai anggota Bamus Nagari Sunur Barat. Lebih-lebih tak habis pikir itu adalah: kala nama IG santer disebut menjabat sebagai Ketua Mesjid Nurul Huda, Korong Padang Kalam. Nauzubillahi Minzaliq..
Hingga tibalah masanya, hubungan (intim) terlarang yang diduga terjalin cukup lama itu akhirnya kandas pada malam Pilwana (Pemilihan Wali Nagari) Sunur Barat digelar, Senin (3/4/18) sekira pukul 22.30 WIB. Kandas dengan TKP kandang sapi milik IG.
Kejadian ini baru diketahui media dan Ormas LAKI, saat dua orang narasumber yang mana diantaranya masih terbilang kerabat pelaku. Bertemu dengan media di suatu tempat, Jumat sore (20/4/18). Sumber ini menolak untuk dibeberkan namanya.
“Kami ingin Bapak (media) bersedia ikut kami ke Pauh Kambar besok hari Minggu. Ada kejadian mesum yang pelakunya dihitung-hitung adalah kerabat kami semua. Si lelaki adalah guru (PNS) di SMP 2 Nan Sabaris. Kejadian itu terjadi malam hari. Tertangkap basah berzina di kandang sapi. Kami temukan Bapak dengan saksi mata dan warga setempat,” cetus sumber tergopoh-gopoh dengan mimik serius.
Foto mesum kedua pelaku tanpa busana berhasil diabadikan oleh saksi yang memergoki kejadian. “Herannya malam itu pelaku sempat digiring ke Polsek setempat, tapi paginya dia keluar? Katanya ada perjanjian yang disepakati. Tapi yang saya dengar sampai sekarang perjanjian itu belum dipenuhi seutuhnya,” beber sumber bingung, dan memohon agar media bersama Ormas LAKI dapat membantu menguraikan sengkarut di kampungnya itu.
Sabtu (21/4/18). Media bersama Ormas LAKI menepati janji yang dibuat oleh sumber tadi. Dari arah Pariaman, rombongan media dan ormas bertolak menuju suatu tempat di Sungai Laban, Kec. Nan Sabaris, Padang Pariaman.
Setiba di sana. Tak lama dua pemuda seumuran 40 tahunan menghampiri rombongan media dengan langkah cepat. Tanpa basa-basi kedua pemuda ini pun membeberkan hal di atas dan menceritakan seluruh kronologis kejadian sejak awal.
“Perkenalkan saya Syahril, dan teman saya ini Beno (nama samara, -red) masyarakat Sunur Barat. Saya adalah salah satu dari 3 orang mengintai kejadian mesum yang dilakukan IG bersama ES yang merupakan kekasih gelapnya yang dicurigai sudah berlangsung lama,” ungkapnya sembari Beno memperlihatkan bukti foto mesum IG dan ES bugil tanpa busana yang berhasil dijepret oleh salah satu saksi di TKP.
“Kami bertiga, saya Syahril, Dasril dan satu lagi Yuang Galedor menyaksikan langsung peristiwa zina yang dilakukan IG. Kecurigaan kami sudah bertahun-tahun lamanya. Bahkan sebelum kedapatan mesum ini. Arogansi IG sangat menjadi-jadi. Katanya dia (IG) takkan segan melaporkan masyarakat dengan pencemaran nama baik jika ada yang mengatakan dirinya telah berhubungan dengan ES,” sebutnya.
Dengan semangat Syahril menceritakan. Dia bersama dua orang rekannya sudah lebih dulu mengintai IG. Selama ini, kecurigaan masyarakat terhadap IG yang seringkali pergi menuju kandang sapi miliknya saat larut malam. “Alasannya ketika disapa masyarakat mengapa ke kandang sapi, IG beralasan dia mengecek sapi-sapinya. Karena katanya sapi-sapinya sering hilang. ‘Sapi-sapi saya sering hilang!’,” tukuk Syahril menirukan IG.
Diam-diam Syahril bersama dua rekannya itu sepakat untuk mengintai IG menuju kandang sapi. Namun awalnya ketiga saksi mata ini masih berpikir. Karena ketakutan mereka seandainya nanti dituduh maling sapi. “Karena dia (IG) ini orangnya berduit. Seorang guru olahraga atau wakil kepala sekolah di SMP 2 Nan Sabaris, anggota Bamus, Ketua Mesjid Padang Kalam. Otomatis masyarakat juga segan,” Beno menambahkan.
“Karena IG kan sapinya sering hilang katanya. Takut kami dituduh maling. Akhirnya kami putuskan unutk nekat pergi ke TKP. Ternyata kecurigaan kami benar. Cahaya lampu senter terlihat dari jarak 30 meter di TKP sebagai penerangannya. Dinding kandang bergoyang, terus kami amati sekitar 20 menit lamanya. Dan akhirnya kami simpulkan untuk memergoki mereka sembari menyusun strategi. Satu tukang foto, satu tukang pegang, satu lagi kumpulkan pakaian,” ujar Syahril melanjutkan.
Alhasil, strategi yang disusun sesuai rencana. Spontan, IG dan ES kalimpasiangan melihat 3 orang lelaki datang menghampiri mereka yang asyik berindehoy. Kata Syahril. Dua sejoli yang tengah nikmat bercumbu itu tampak sibuk berusaha untuk memisahkan diri dari posisi berdiri saling berhadapan.
“Mereka berdekapan. Ingin memisahkan diri tapi tidak bisa. Kesudahannya mereka roboh dan berguling di kandang yang berlumur kotoran sapi itu. Hahaha..” Ingatnya sembari ketawa terbahak-bahak bersama.
IG dihajar sebelum kabur dan mengambil pakaiannya yang diletakkan terpisah. Tapi cd milik IG, bersama dengan pakaian lengkap perempuan (ES) berikut dalaman berhasil amankan. Sedangkan ES, mau tak mau harus kabur dan lari tanpa busana.
“Beruntung IG kabur membawa baju dan celana. Namun selain pakaian, gambar-gambar kejadian IG dan ES tanpa busana kami kumpulkan sebagai bahan bukti. Terakhir malam itu IG diamankan di Polsek dibawa oleh anggota Babin. Dan di sana dibuat perjanjian, kedua pihak dan disaksikan saksi-saksi. Tapi janji yang dia buat mangkir. Masih ada yang belum dipenuhi. Nah, yang kami pertanyakan kejelasan dari perjanjian itu dan hukum di negeri ini. Lalu etikanya sebagai guru PNS, Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Nan Sabaris, bagaimana?” Garang Syahril mengakhiri bersama rekan dan sejumlah orang lainnya yang mendengarkan kesaksian Syahril.
Di kesempatan berbeda. Babinkamtibnas wilayah Sunur Barat Fitriadi yang dihubungi media Minggu, (22/4/18) membenarkan peristiwa tersebut. “Benar Pak. IG bersama ES isterinya D. Iya, IG oknum guru dan menjabat anggota Bamus. (Juga Ketua Mesjid) Betul. Kejadiannya pas malam saat Pilwana digelar. Saya hanya mengamankan pelaku dari amuk masyarakat, dan membawa pelaku ke Polsek. Mereka membuat surat perdamaian sebelum dipulangkan. Hanya itu yang saya ketahui. Untuk masalah pidananya saya tidak tau. Bukan tugas saya,” jawab Fitriadi menjawab pertanyaan media.
Sayangnya, Kapolsek Nan Sabaris, Iptu Irwan yang sebelumnya merupakan Kasubag Humas Polres Padang Pariaman. Tidak ada jawaban sejak Minggu (22/4/18) hingga berita ini ditayangkan. Kapolsek Irwan yang dicoba dhubungi media tidak ada jawaban. Begitu juga dengan pesan singkat yang dikirimkan ke ponselnya bernomor 08136326****, juga tidak ada tanggapan.
Bersambung… (TIM)
Discussion about this post