Arosuka – Semangat Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar ternyata tidak hanya menyala di kampung halamannya, di Padang Pariaman pun ia memantik gerakan perubahan dengan gayanya yang tegas, dan tampil apa adanya.
Semangat dan gaya serta karakter yang kuat itu membuat para perantau dan masyarakat di Nagari Malay V Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman bergelora.
Bersama sahabatnya Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Bupati Epyardi Asda, pada Minggu (14/4), bertemu dengan perantau dan masyarakat dalam rangka Pulang Basamo di Nagari Malay V Suku Timur.
Suhatri Bur atau yang disapa Aciak mengatakan, “Kedatangan kami adalah bentuk kecintaan kepada masyarakat yang tinggal di ujung perbukitan itu. Merupakan sebuah kebanggaan, bisa hadir bersilaturahmi dengan perantau dan masyarakat. Seperti inilah kondisi masyarakat di sini yang kompak antara perantau dan ranah.”
Lanjutnya, kekompakan masyarakat Padang Pariaman ini tentu bentuk keinginan dalam membangun kampung halaman. Meski begitu, warga tentu punya harapan agar kampung halamannya bisa didukung oleh pemerintah daerah baik kabupaten, provinsi dan pusat.
“Tentu dengan gaya abang Epyardi Asda, hubungan baiknya dengan pusat bisa membantu di sini. Dengan keinginan untuk melakukan perubahan seperti yang telah ia lakukan di Kabupaten Solok, juga bisa dilakukan untuk Sumbar,” katanya.
Ia mengetahui betul karakter Epyardi Asda, bahkan sang kapten rela uang pribadinya habis untuk membangun kampung halamannya. Dan tidak banyak kepala daerah yang melakukan seperti ini. Apalagi soal pendidikan agama, yang juga sudah lama membangun Ponpes yang disediakan gratis untuk santrinya.
Masyarakat Malay V Suku Timur dan para perantau kompak, siap mendukung Epyardi Asda untuk melakukan perubahan dengan gayanya yang tegas dan tampil apa adanya. “Kami masyarakat Malay V Suku Timur yang juga ini menjadi kampung saya dan perantau, siap mendukung Epyardi Asda menjalankan dan melakukan perubahan dikampung halamannya dan Sumbar,” ucap Aciak.
Seperti diketahui, Aciak dan Epyardi Asda adalah dua orang sahabat. Aciak sering berkunjung ke Kabupaten Solok baik dalam urusan pemerintahan dan sebagai seorang teman. Begitu juga Epyardi yang telah beberapa kali berkunjung ke Piaman.
Epyardi Asda yang memperoleh dukungan tersebut merasa senang dan bangga karena mendapat teman, sahabat, dan guru baru di Padang Pariaman. Baginya, menjadi diri sendiri lebih baik dan bisa diterima orang dari pada dicap munafik. Alhamdulilah saya senang bisa bertemu dan menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan para perantau Malay V Suku Timur.
Inilah saya apa adanya, kata orang saya pemarah, iya saya marah sama orang yang punya jabatan tapi semena-mena kepada warganya. Tapi silahkan cek dan buktikan apa pernah saya marah kepada masyarakat kepada rakyat, tidak. Bagi saya di Kabupaten Solok siapa yang mengganggu warga apalagi ia pejabat saya akan hadapi,” ucapnya.
Hal ini karena Epyardi Asda pernah mendapat nasehat dari Ustad Abdul Somad saat berkunjung ke kediamannya di Singkarak. Pada waktu itu kata Epyardi UAS menyampaikan, gunakan kekuasan itu untuk membela agama.
“Waktu itu UAS menyampaikan kepada saya langsung. Pak bupati gunakanlah kekuasaan (kepala daerah) untuk membela agama (Islam) dan menjadi pemimpin muslim sejati. Kata-kata ini selalu terpatri di hati saya. Saya memang tegas, soal agama saya juga punya Ponpes, dan ini sudah lama untuk membantu mereka yang ingin belajar agama secara gratis,” tutur mantan kapten kapal itu.
Dalam pertemuan itu sejumlah tokoh seperti pengurus LKAAM Sumbar, politisi, ulama, tokoh perantau dan masyarakat berdiskusi dengan Epyardi Asda. Tak mau kalah sejumlah ibu-ibu dan bundo kanduang ikut mengabadikan kegiatan tersebut dengan foto bersama. **
Discussion about this post