Payakumbuh — Saat pembukaan Payakumbuh Mufash & Exhibition yang digelar di Balai Kota Payakumbuh, Sabtu, 19 Februari 2022, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) Wahyu Purnama A, mengatakan dengan adanya chemistri antar daerah, acara ini kedepannya bisa terus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Mengingat pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh tertinggi di Sumbar, disusul Bukittnggi dan Padang.
“Luar biasa, orang Luak Limopuluah memang sangat kreatif. Kota ini kecipratan untung dari potensi yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, karena potensi pariwisata di sana. Kita berharap dengan sinergi yang baik, maka bisa menghasilkan kekuatan ekonomi yang kuat,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, mesjid agung dan hotel berbintang masih menjadi kekurangan Kota Payakumbuh, namun dia melihat pondasi yang kuat seperti lahan untuk membangunnya sudah ditinggalkan, semoga ini bisa dilaksanakan oleh wali kota pada periode selanjutnya.
“Saya juga mengapresiasi Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh di kantor wali kota ini, bentuknya memang seperti mal. Pelayanan publiknya pun diakui juara di Indonesia, harusnya daerah lain belajar ke sini dan kota ini menjadi rujukan,” pungkasnya.
Wahyu mengatakan kegiatan Payakumbuh Mufash & Exhibitions ini sebenarnya sudah direncanakan sejak awal tahun 2020, namun baru sekarang kesampaian dilaksanakan.
“Peran BI kami memberi dorongan untuk pertumbuhan ekonomi daerah, di samping peran utama kami menjaga stabilitas ekonomi dan peran dalam sistem pembayaran. Kegiatan ini kami dukung untuk mendorong Pemda memajukan UKM dan ekonomi daerah,” kata Wahyu.
Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi mengatakan bersyukur dengan adanya pameran produk UMKM binaan Bank Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh.
“Model acaranya ini bagus, sudah tidak seperti dulu lagi, kita berharap acara pameran ini bisa dilaksanakan kedepannya dengan konsep seperti ini, karena ini mendorong perekonomian, saya rasa setelah pandemi berakhir kita perlu fokus kepada acara seperti ini,” kata Riza Falepi.
Wali kota dua periode itu juga mengatakan pelaku UMKM di Kota Payakumbuh sangat ramai dan persaingan yang cukup sehat membuat mereka berinovasi memanfaatkan pemasaran online. Bahkan, sebagian UMKM yang ditemui Riza omsetnya besar meski tokonya kecil.
“Meski skalanya belum mencapai level besar, tapi kemajuan sudah ada. Buktinya pertumbuhan ekonomi di kota ini lebih baik. Tanda-tandanya bisa kita lihat pada saat malam hari area kuliner kota ini ramai,” kata Riza.
Politikus PKS itu juga menerangkan, pelaku UMKM di kota Randang ini banyak yang pangsa pasarnya di luar Kota Payakumbuh. Seperti industri makanan ringan yang pemasarannta sampai ke Jambi, Sumatera Utara, Batam, dan Riau.
“Coba kita lihat di Kecamatan Payakumbuh Barat, sudah banyak pabril makanan olahan,” kata Riza.
Discussion about this post