Parit Malintang — Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE, MM mengikuti Evaluasi Gerakan 100 Smart City Indonesia secara virtual, di Ruang CC Bupati Padang Pariaman pada Rabu (19/05).
Dalam sambutannya, Bupati Padang Pariaman mengatakan atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih kepada Menteri Komunikasi dan Informatika RI yang telah memilih Kabupaten Padang Pariaman sebagai salah satu dari 100 Kabupaten/Kota dalam Program Gerakan menuju Smart City Indonesia. juga ucapan terimakasih kepada Pembimbing dan Tim Asesor Evaluasi Smart City yang akan melakukan filed evaluation (tinjauan lapangan) secara daring terhadap pelaksanan program smart city di Kabupaten Padang Pariaman.
“Berdasarkan Surat Kementerian Kominfo Nomor : B-116/DJAI/AI.01.05/02/2019, tanggal 28 Februari 2019. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dinyatakan lulus seleksi dan terpilih sebagai salah satu dari 100 Kabupaten/Kota pilot project Program Gerakan 100 Smart City tahun 2019. Untuk itu, kita selalu berkomitmen melaksanakan program Smart City dengan sungguh-sungguh. Baik itu dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Masterplan, pertukaran data, legal software menggunakan Free and open source software (FOSS) antara OPD, Integrasi Data Antara OPD maupun Penggangaran dan Kebijakan yang mendukung program ini.Tentunya dalam mewujudkan Kota Cerdas yang merupakan bagian dari Program Smartcity, kita harus meningkatkan penggunaan teknologi informatika dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan sebagaimana yang dikenal dengan e-goverment,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan dalam mewujudkan Padang Pariaman smart city di Kabupaten Padang Pariaman tentu merujuk pada Masterplan Smart City yang telah disusun pada tahun 2019 yang lalu. “Pada tahun 2019 kita telah melaksanakan program quickwin dari masterplan smart city yaitu SIPAKEM (Sistem pencatatan administrasi kelahiran dan kematian) pada OPD Disdukcapil dan Dinas Kesehatan. Inovasi ini juga diadopsi dan ditiru oleh beberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Barat, dan malahan Program SIPAKEM telah dijadikan oleh Kementerian Kesehatan sebagai Program Nasional untuk digunakan oleh Kabupaten/Kota Se-Indonesia. Pada tahun 2020 Dunia dan Negara dilanda Pandemi Covid-19, sehingga beberapa program pada masterplan smart city tidak bisa dilaksankan. Untuk itu, kami Bersama Dewan Smart City telah melakukan revisi dan perubahan terhadap program pada masterplan smart city Padang Pariaman sesuai dengan kondisi daerah dan kebutuhan dalam menghadapi Pademi Covid-19,” terangnya.
Katanya berdasarkan Masterplan Smart City Kabupaten Padang Pariaman, pada tahun 2020 terdapat 62 program pada 6 dimensi dan telah terlaksana 43 program. Sementara dalam pelaksanaan Rencana Aksi Smart City dari 39 kegiatan, telah terlaksana dengan baik 32 kegiatan.
“Pemerintah Kabupten Padang Pariaman juga telah mengeluarkan 6 regulasi terkait dengan pelaksanaan smart city, membentuk kelembagaan Dewan Smart City dan Tim Pelaksana Smart City serta menyediakan anggaran smart city pada tahun 2020 sebesar Rp. 550.095.736.327 atau 30% dari APBD,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan dampak (impact) dari pelaksanaan Program Smart City di Kabupaten Padang Pariaman, terlihat pada terciptanya inovasi pelayanan yang efektif dan efesien, pemanfaatan TIK dan Inovasi yang diarahkan untuk perbaikan kinerja, meningkatkan efesiensi dan melibatkan partisipasi masyarakat, terwujudnya Nagari/Desa cerdas dalam pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan, pengembangan pendidikan dan seni budaya, peningkatan kapasitas SDM, integrasi pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
“Pada kesempatan ini juga kami tekankan agar Dinas Kominfo bersama OPD lain dalam pelaksanaan program 100 smartcity dapat melakukan proses transformasi smart city dengan pemanfaatan TIK dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan pada masyarakat. Evaluasi Smart City yang dilakukan pada hari, kami lihat merupakan salah satu langkah menuju smart city tersebut, 20. Mari kita jadikan tahun 2021 ini sebagai kebangkitan Teknologi Informasi dan Komunikasi Padang Pariaman. Semua OPD sudah harus menggunakan IT atau aplikasi dalam bekerja, tinggalkan pola manual dan beralih ke digital,” tutupnya.
Senada dengan itu Pembimbing dan Tim Assesor Evaluasi Gerakan 100 Smart City Hari Kusdaryanto dalam evaluasi wuikwins smart city ada beberapa indikator yakninya perumusan inovasi, daya tarik inovasi, manfaat inovasi, keunikan inovasi, peluang kemitraan, potensi pengembangan, keberlangsungan, sumber daya dan manajemen resiko.
“Manajemen resiko penting dalam sebuah inovasi,dimana resiko meruoakan keadaan yang akan terjadi nantinya yang dapat menimbulkan kerugian juga bisa menjadi peluang. Resiko perlu dikelola demi tercapainya tujuan inisiatif juga kesiapan jika resiko tersebut terjadi,” ungkapnya.
Evaluasi ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Drs. Rahmang,M.M., dan Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman selaku Dewan Smart City. (*)
Discussion about this post