Bukittinggi — Meski sudah memiliki sejumlah objek wisata, Dinas Pariwisata Bukittinggi, menilai masih banyak objek wisata baru yang bisa dikembangkan.
Untuk melakukan program pembukaan dan pembukaan objek wisata baru, terutama di sepanjang bibir Ngarai Sianok, Dinas Pariwisata menggandeng Unand untuk melakukan kajian.
Hal itu diwujudkan dengan melakukan kunjungan serta meninjau beberapa titik yang memungkinkan dibuatnya lokasi objek wisata baru di sepanjang pinggir ngarai tersebut.
Salah satu diantaranya bubur Ngarai yang terdapat di kelurahan Bukikcangang Kayuramang (BCKR) kecamatan Guguakpanjang.
Pada peninjauan itu, Lurah Guguak Panjang, Tiwi, menyampaikan potensi yang sangat besar untuk objek wisata di wilayah kerjanya untuk peningkatan perekonomian masyarakat setempat dan PAD kota Bukittinggi.
Untuk melakukan kajian potensi spot wisata ini, sengaja didatangkan tenaga ahli untuk meneliti dari Universitas UNAND dengan juru bicara Rizaldi dari Departemen Biologi yang bakal melakukan kajian tentang satwa liar yang berada di lokasi objek wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendria menyatakan ikut mendukung dilakukannya peninjauan ke kelurahan BCKR yang memiliki potensi bentang alam yang luar biasa dan sudah dikenal dengan panorama Ngarai Sianok.
Di lokasi itu juga terjadi persoalan kera ekor panjang yang memang memunculkan konflik dengan warga setempat.
“Berdasarkan kondisi tersebut, timbul pemikiran bagaimana populasi monyet ini dapat dikelola sehingga tidak menjadi gangguan, tetapi dapat diubah menjadi peluang Destinasi wisata yang baru,” jelas Rofie.
Karena itulah dilakukan kerjasama dgn Universitas Andalas yang melibatkan banyak ahli didalamnya seperti pakar primata, pakar teknik lingkungan, teknik sipil, sosiolog dan banyak lainnya sehingga nanti konsep wisata yang kita inginkan dapat terwujud tanpa harus merusak lingkungan dan mengganggu populasi satwa itu sendiri.
Bila bisa diwujudkan, Kadis Pariwisata berharap, bisa membawa manfaat bagi masyarakat dengan meningkatnya perekonomian masyarakat dan peningkatan produk-produk UMKM lokal, sebagaimana yang menjadi perhatian utama Walikota Bukittinggi. (Pon)
Discussion about this post