BUKITTINGGI, R. INVESTIGASI — Seorang dari sembilan pasien dalam perawatan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi terduga suspect corona, asal Solok Selatan, Rabu malam (25/3) akhirnya meninggal dunia.
Namun status pasien ini belum diperoleh, karena masih dalam penelitian Balitbang Kemenkes.
Sementara itu, seorang warga Bukittinggi dinyatakan positif terkena corona virus diseases 2019 (Covid 19). Untuk menjaga tidak diinginkan, suami dan dua orang anaknya juga ikut diisolasi di RSAM sejak Kamis siang ini.
Pasien asal Kabupaten Solok Selatan, sejak beberapa hari lalu, menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) RSAM bersama delapan pasien lainnya. Dari jumlah itu diakui Walikota Bukittinggi HM Ramlan Nurmatias, SH, lima orang diantaranya merupakan warga Bukittinggi.
Kepada wartawan di rumah dinas kawasan Belakangbalok, Kamis siang ini, Ramlan menambahkan, pasien RSAM Bukittinggi sebetulnya belum memperoleh status penyakitnya, apakah positif terkena Covid 19, karena sampel dirinya masih dalam penelitian.
Beranjak dari kondisi itu, Walikota menekankan bahwa Pemko Bukittinggi lebih mengintensifkan langkah antisipasi pencegahan penyebaran Covid 19, terutama melaksanakan penyemprotan disinfektan ke lingkungan warga fasilutas umum yang sudah memasuki hari kesepuluh.
Khusus terhadap salah seorang warga Bukittinggi yang sudah dinyatakan positif, meyakinkan seluruh seluruh keluarganya ke RSAM Bukittinggi.
“Alhamdulillah suami dan dua orang anaknya bersedia untuk diisolasi,” tambah Walikota didampingi Kapolres dan unsur Forkopimda Bukittinggi setelah melepas petugas medis bersama petugas terkait mengevakuasi keluarga pasien positif Covid tersebut.
Menurut penjelasan Walikota, serangan Covid 19 menimpa warga Bukittinggi itu berawal dari perjalanan suaminya ke Malaysia yang diduga membawa virus menghebohkan ini. Seorang petugas dari Dinas Kesehatan Bukittinggi, menduga karena imunitas dirinya cukup kuat. Disayangkan yang terkena dan diketahui lebih dahulu istrinya.
Berdasarkan kondisi itulah Walikota memerintahkan kepada petugasnya untuk membujuk seluruh keluarga itu untuk dirawat dan diisolasi.
Petugas terkait pun, tambah Ramlan, segera menelusuri perjalanan pasien dan keluarga sampai ke tempat berjualannya di pasar Simpangaua untuk mengantisipasi penyebaran virus kepada lingkungannya dan orang lain.
Sesuai dengan janjinya, Walikota menyebutkan telah memberikan bantuan alat perlindungan diri (APD) sebanyak 35 buah untuk RSAM, 15 buah RS.Yarsi dan 10 buah masing-masing untuk RS Madina dan Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi. (Pon/Yas)
Discussion about this post