Bukitttinggi — Menjalani isolasi mandiri (isoman) bagi warga Kelurahan Manggihganting, Kec.Mandiahgin Koto Selatan (MKS), Bukitttinggi, memiliki arti tersendiri. Meski secara pribadi dan keluarga mereka harus menanggung beban medis dan psikologis, namun secara ekonomis tidak perlu memikirkan kebutuhan harian.
“Bukan berarti bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid 19 dengan menjalani isoman justru menjadi senang, namun ini tidak lain sebagai gambaran rasa kebersamaan yang telah ditanamkan dan dimiliki bersama”, jelas lurah Manggihganting, M.Nur,SH, didampingi ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Sabirin Rahmat.
Menurut M.Nur, seiring terjadinya pandemi Covid 19 sejak setahun lebih lalu, warga Manggihganting terus bergandengan tangan melakukan langkah antisipadi, diantaranya menerapkan dan memasyarakatkan Protokol Kesehatan (Prokes) melalui 3 M.
Namun,tambah M.Nur yang namanya virus yang maha kecil ini bisa saja datang dari mana dan kapan saja, sehingga sejumlah warga yang tidak pula menghindari interaksi dengan kehidupan masyarakat lainnya di luar kelurahan ternyata sempat ada yang terkonfirmasi positif Covid 19 pada saat ini.
Di saat seperti, ulas ketua LPM Sabirin Rahmat, nilai kebersamaan dan kepedulian warga lainnya terhadap yang terkena musibah dalam bentuk apa pun ,termasuk Covid 19 diaplikasikan.
Contohnya apa yang dilakukan oleh pihak kelurahan dan warga melalui LPM, sesuai dengan keputusan rapat yang telah disepakati semua elemen masyarakat, bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid 19, teruatama yang menjalani isoman, semua kebutuhan sehari-harinya ditanggung bersama.
“Ya, semua kebutuhan mulai dari sembako sampai mandiri seperti sabun mandi sampai odol ditabggung oleh kelurahan dan warga selama menjalani isoman tersebut”‘, tambah M.Nur dan Sabirin.
Pemberian bantuan kebutuhan hidup bagi yang menjalani isoman, kata M.Nur dan Sabirin, selain menghilangkan pandangan negatif terhadap mereka oleh warga lainnnya, juga diharapkan memberikan dukungan moril dan psikologis bagi yang menjalaninya.
Ada pun sumber dananya, selain sudah dialokasikan melalui anggaran kelurahan juga didukung dengan dana pokir yang dialokasikan oleh Sabirin Rahmat yang kini dipercaya menjadi anggota DPRD Bukittinggi, masing-masing Rp.500.000 juta/tahun.
Dana pokir tersebut juga dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang dijalankan melalui lembaga maupun sejumlah warta sendiri. (Pon)
Discussion about this post