Reportase Investigasi.com – Jakarta
Dampak virus Corona(covid-19) berpengaruh di semua lini,salah satu dampak dari virus tersebut seperti yang di alami terminal Kalideres
Kepala Terminal (Kater) Kalideres Revi Zulkarnaen saat di temui awak media reportase Investigasi.com di ruanganya Senin 28 Desember 2020.
Memasuki H-3 pergantian Tahun Baru 2021, Terminal Kalideres nampak mengalami penurunan penumpang yang drastis. Penurunan itu terjadi hanya berjarak dengan hari raya Natal 2020.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen mengatakan, minimnya pemudik yang menggunakan jasa angkutan bus Terminal Kalideres tidak seperti biasanya. Pasalnya, kata Revi, penurunan angkutan penumpang ini hanya berjarak dengan perayaan hari Natal 2020 kemarin.
“Pada puncak acara natal kemarin rata-rata mencapai 3450 penumpang, dan penurunan terjadi di hari ketiga atau H-3 menjelang pergantian tahun baru 2021dan penumpang hanya berjumlah 600 orang,” kata Revi saat ditemui awak reportase Investigasi.comSenin 28 Desember 2020.
Menurutnya, perubahan angka penumpang tidak melemahkan peraturan protokol kesehatan bagi seluruh pengunjung di Terminal Kalideres.
Meski begitu, penerapan protokol kesehatan terus dilakukan kepada pengunjung Terminal, yakni, dari mulai Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Memakai masker hingga test swab antigen meski perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Adapun untuk biaya test swab antigen mencapai Rp 85 ribu, sedangkan anti body sebesar Rp 150 ribu.
Revi melanjutkan, bagi pemudik yang belum memiliki hasil test swab, maka mereka bisa terlebih dulu melakukanya di Terminal Kalideres.
“Kepada masyarakat yang ingin mudik kami tetap menegaskan agar tetap mematuhi protokol kesehatan sebagaimana dalam peraturan Gubernur No 4 Tahun 2020 dan surat edaran menteri perhubungan No 20 tahun 2020. Jadi penumpang wajib membawa hasil rapid test dengan hasil negatif,” sambungnya.
Revi mengimbau, bagi penumpang yang sedang sakit disarankan agar tidak melanjutkan perjalanan. Hal itu merupakan salah satu cara mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19.
AMR
Discussion about this post