Kota Pariaman — H. Tambi, pengusaha sukses di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekan Baru, mengajak temannya Alfian Bachtiar dan Yendrizal. Mereka mengitari objek wisata Kota Pariaman dengan bersepeda, dimulai pukul 6.00 Wib pagi. Sesudah shalat subuh mereka mulai menelusuri objek wisata pantai, Rabu (22/7/2020).
Tambi dalam keterangan persnya kepada wartawan di Hotel Safari Inn Desa Taluak, Kecamatan Pariaman Selatan, mengatakan, kegiatan bersepeda ria ini, dalam rangka menghilangkan kejenuhan, selama wabah virus Corona berjangkit di Pekan Baru, berkurung dalam rumah lebih kurang 3 bulan.
Menurut Tambi, mereka bertiga Pengurus Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau. Amran Tambi (ketua). Alfian Bahctiar (sekretaris) dan Yandrizal (bendahara). Ketiganya, asal dari Sumatera Barat, dan berusaha di Pekanbaru.
Adapun objek wisata Kota Pariaman yang disinggahi rombngan pengusaha Pekanbaru itu, Pantai Kata, Pantai Cermin, Pantai Gandoriah, Talao Piaman. Setelah puas mutar-mutar di Kota Pariaman, Tambi mengajak temanya mencicipi kuliner di katupek gulai tunjang di Ampalu.
“Oh enak ya, katupek gulai tunjang rang awak ko,” kata Alfian dan Yandrizal.
Setelah menghabiskan katupek gulai tunjang yang orsinya cukup besar dan menyenangkan itu. Yandrizal mencoba lagi mengambil goreng pisang timbatu. Eh ughang kadai, mana katannya,” sela Yandrizal.
Karean orang kedai suka bergurau, perempuan muda belia, menjawab sambil ketawa-ketawa saja. “Oh katannya besok dibuatkan, datang lagi bapak kesini,” tutur cewek manis pakai jibab tersebut.
Kata Tambi, sebelum ke Pariaman, mereka sudah berhenti di Kota Wisata Bukiitinggi. Setelah menginap satu malam, paginya Selasa (21/7/2020) beersepeda mengitari objek wisata di Kota Wisata tersebut.
Kedatangan Tambi dengan kawan-kawan ke Kota Pariaman disambut oleh Direktur PT. Sungai Landai, H. Muslim Zein dan dipandu ke kuliner katupek gulai tunjang Ampalu. Terlihat Tambi dan kawan kawan cukup puas dengan alam Kota Pariaman dan Padang Pariaman.
Bedanya dengan alam Pekan Baru. Kota Pariaman, daerahnya agak miring dan mendaki. Begitu pula Padang Pariaman. Tetapi Pekan Baru, datar. “Enak ada menanjak dan ada menurun,” ujar Yandrizal dan Alfian. (aa)
Discussion about this post