Bukittinggi — Salah satu visi dan misi kita Bukittinggi adalah pengembangan adat basanda syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK) seiring dengan pengembangan fungsi unggulan kota lainnya.
Sebagai bagian dari menunjang visi dan misi kita itu, pemerintahan kecamatan Guguakpanjang, melaksanakan kegiatan kajian Adat Minangkabau di aula kantor camat setempat kemaren lalu.
Berhubung Kegiatan tersebut mendekati bulan Ramadhan, sekaligus membudayakan bagian tradisi Minang, dilakukan makan “Bajamba” yang juga diikuti oleh Walikota Erman Safar dan ketua DPRD Bukittinggi Beni Yusrial.
Camat Guguakpanjang Yelrizon.S.Sos kepada reportaseinvestigasi.com, Jumat siang tadi menjelaskan, pengembangan budaya Minangkabau yang berpedoman kepada ABS-SBK, merupakan bagian visi dan misi Bukittinggi.
“Nilai-nilai budaya dan sejarah, adalah bagian potensi kota yang ikut mendukung fungsi Bukittinggi sebagai Kota Wisata, Pendidikan dan Perdagangan serta industri Rumahtangga,” ulas Yelrizon.
Karena itulah, tambahnya, pemerintah kecamatan telah memprogramkan pengembangan adat budaya Minangkabau yang diikuti oleh sekitar 80 orang peserta.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Walikota Erman Safar. Orang nomor satu di Bukittinggi tersebut memaparkan sejarah tumbuhnya sejarah Minangkabau.
Walikota juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintahan kecamatan Guguakpanjang menambahkan, bahwa nilai-nilai adat Minangkabau, sebagai potensi kota harus tetap dilestarikan.
Kajian Adat yang dihadiri pula oleh ketua DPRD Bukittinggi mendatangkan sejarawan dan budayan Minang Musri Dahrial atau lebih akrab dipanggil “Mak Katik”.
Setelah kajian Adat dilaksanakan dilanjtkan dengan makan Bajamba yang diikuti oleh peserta, seperti pengurus LKAAM Guguakpanjang, Bundo Kanduang, TP PKK serta lurah di kecamatan Guguakpanjang. (Pon)
Discussion about this post