Bukittinggi — Walikota Erman merasa kaget dengan anggaran Pemberian Makan Tambahan (PMT) lansia dan balita di setiap posyandu, sejak belasan tahun lalu, setiap posyandu hanya mendapat anggaran Rp75 ribu per bulan.
Tindak lanjut dari kekagetan tersebut pada 2023 ini, orang nomor satu di Bukittinggi menaikkan anggaran PMT balita dan lansia hingga tujuh kali lipat, menjadi Rp500 ribu per bulannya.
Walikota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan, bagaimana penambahan dana untuk PMT ini, bermanfaat bagi balita dan lansia, yang memeriksakan kesehatan dan mendapat layanan di posyandu.
“Gizi rakyat, selama ini masa cuma Rp75 ribu, apa yang bisa dimasak oleh kader posyandu dengan uang segitu. Bertahun tahun segitu terus, gimana bicara kesehatan, kalau uang tidak dikucurkan, kalau cuman pidato tanpa ada realisasi anggaran, ngapain saya jadi kepala daerah,” tegasnya.
Uang ini, lanjut Wako, merupakan uang rakyat. Sehingga pemerintah tentu harus mengutamakan kebutuhan masyarakat dan mengurangi beban mereka. “Sisanya kita pakai akal untuk merumuskan anggaran berbentuk program, supaya kota ini sejahtera,” ujar Erman, Selasa (11/04)
Dengan dinaikkannya anggaran PMT balita dan lansia dari Rp75 ribu menjadi Rp500 ribu itu, setiap posyandu di Bukitinggi, tentu bisa membeli makanan yang sehat untuk dimasak dan dibagikan pada balita dan lansia yang datang ke posyandu.
“Uang APBD itu, harus bisa dirasakan rakyat langsung. Banyak juga rakyat kita yang tidak sanggup memenuhi gizi balitanya, program posyandu inilah yang akan memberikan makanan tambahan yang bergizi untuk balitanya, selain ada juga program-program lain yang kita berikan lewat Dinas Kesehatan, Dinas P3APPKB dan Dinas Sosial,” tukasnya.(Pon)
Discussion about this post