Sarolangun, Jambi — Kades terkesan emosi, pengurus KSM Swara Dipa Desa Bukit Suban Kecamatan Air hitam tantang pihak dinas turun karena ngotot merasa benar.
Mereka mengakui paralon 50 unit septictank DAK Sanitasi 2020 dipasang dengan panjang 2 (dua) meter dan dibeli dengan harga kisaran Rp 80 ribu perbatang, Jum’at (11/12).
Klarifikasi Wartawan Reportase Investigasi kepada pihak KSM terkait DAK Sanitasi tahun 2020 disambut baik, pihak KSM sediakan tempat pertemuan di Kantor Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam.
Setelah mendengar penjelasan wartawan, pihak KSM sampaikan bahwa harga pipa paralon yang mesti dibeli dan panjang pipa paralon yang akan dipasang pada setiap septictank mereka tidak tahu.
“Soalnya kami tidak tahu.panjang pipa dipasang 2 meter dibeli harga Rp80 ribu perbatang,” tegas Ketua KSM.
Selang waktu berjalan, saat dimintai keterangan Rozi Bendahara KSM turut menimpali. Beliau terkesan ngotot dan bersikeras bahwa sudah bekerja sesuai anjuran pendamping.
“Kami bekerja berdasarkan pendamping. Jika PU menganjurkan yang lain, ya siap,” kata Rozi selaku Bendahara KSM Swarna Dwipa menjelaskan sembari tertawa.
Ditimpali oleh Kades yang saat itu ikut hadir mengajurkan kepada KSM bahwa, jika memang ada kesalahan dalam pengerjaan koordinasi sama pihak PU dan Pendamping.
“Kalo memang kerjamu salah. Koordinasi sama PU dan pendamping,” tegas Mujito saat itu.
Namun sangat disayangkan, Kades Mujito terkesan sedikit emosi tanpa dimintai keterangan oleh wartawan. Beliau menjelaskan kondisi saat ini lagi pusing dan mumet usai Pilkada.
“Mana kami lagi pusing. Kalah masih dimarah. Mana posisi bawaan marah. Datang-datang masalah proyek. Waktunya aja yang kurang tepat,” cetus kades menceritakan keadaan beliau saat itu. Sementara konfirmasi ditujukan kepada pengurus KSM bukan ke kades.
Selanjutnya pengurus KSM mengatakan bahwa jika yang mereka kerjakan ada dugaan kesalahan, silahkan pihak dinas turun. Jika ada kesalahan, akan dikerjakan sesuai speck dan aturan.
“Jika ada salah ya tunjukin. Yang jelas jika aturanya dari sana ya monggo, kita cuma menjalankan. Kami pun dak mungkin kerja bakti setiap hari,” kata Rozi kembali.
Berdasarkan investigasi ke lapangan, didapat informasi dan keterangan dari penerima manfaat sanitasi septictank Desa Bukit Suban sangat jauh berbeda.
Dijelaskan berdasarkan fisik bangunan di rumah warga itu, jatah pipa yang terpasang dengan ukuran panjang di bawah 1 (satu) meter.
“Kalo ini sekitar 90 cm lah. Sama persis dua warga dekat sini sama seperti ini,” pungkasnya kepada wartawan di lokasi septictank belakang rumahnya.
“Panjang pipa ya itu. cuma pipa yang nempel di septictank itu. Selebihnya ditanggung masyarakat,” tambahnya.
Hingga berita ini tayang berdasarkan investigasi ke lapangan, DAK Sanitasi Septictang Desa Bukit Suban yang dikerjakan kelompok KSM Swara Dwipa sudah masuki tahap 80 %, berdasarkan pengakuan pengurus pekerjaan diprediksi rampung akhir Desember 2020. (Pen)
Discussion about this post