Solok Selatan — Teriknya mentari pada pada Sabtu (6/9/2025) siang tak menyurutkan niat ribuan penghafal Al Quran yang berpakaian serba putih dari seluruh kecamatan di Kabupaten Solok Selatan untuk memadati GOR Rimbo Tangah, Kecamatan Sangir.
Kendati acap kali mengusap keringat yang mengalir di wajah, mereka tetap setia menanti detik-detik yang mendebarkan saat Bupati Solok Selatan, Khairunas mengalungkan samir tanda mereka telah diwisuda dalam menghafal Al Quran.

Kali ini, merupakan wisuda akbar penghafal Al Quran ke-2 yang selenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Sebanyak 2.054 penghafal Al Quran yang terdiri dari 2.021 orang merupakan siswa rumah tahfidz dan 33 guru tahfidz diwisuda yang dipimpin langsung oleh Bupati Solok Selatan, Khairunas.
Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibanding tahun 2024 yang berjumlah 1.514 santri.
Khairunas mengatakan para hafidz dan hafidzah ini merupakan mutiara bangsa, harapan agama, sekaligus cahaya peradaban.
Ia berpesan agar dalam menghafal Al Quran tak berhenti di situ saja. Selanjutnya adalah menjaga hafalan, mengamalkan Al Quran dalam kehidupan, dan menyebarkan nilai-nilainya di masyarakat.

“Menghafal Al Quran hanyalah awal perjalanan sementara menjaga hafalan adalah perjuangan, mengamalkan Al Quran adalah tujuan sejati,” ujarnya.
Pemerintah setempat mengharapkan rumah tahfidz terus tumbuh dan berkembang sehingga menjadi pusat cahaya ilmu dan iman di tengah masyarakat yang sejalan dengan dorongan untuk lahirnya generasi qurani.
“Kita percaya bahwa keberkahan daerah bukan hanya hadir dari pembangunan fisik semata, melainkan juga dari kuatnya iman, kokohnya akhlak yang memiliki karakter berlandaskan Al Quran,” katanya.
Ketua DPRD Martius menyampaikan dukungan visi misi pemerintah daerah dalam mencerdaskan generasi muda, terutama membekali mereka dengan ilmu agama sehingga melahirkan penerus yang berakhlak baik.
Ia mengatakan anggota DPRD di masing daerah pemilihan juga mendorong wali nagari, jorong, ninik mamak untuk mendidik anak kemenakannya dengan memasukannya ke rumah tahfidz.
Menurutnya akan ada perbedaan antara generasi muda yang dibekali akhlak dan agama yang baik dengan yang tidak.
“Mereka ini adalah calon pemimpin masa depan, pengganti kami. Mulai dari sekarang kita ciptakan pemimpin yang baik,” ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Solok Selatan, Fitriyoni menyampaikan di tengah arus modernisasi dan globalisasi saat ini banyak generasi muda yang jauh dari nilai-nilai agama.
Menurutnya perlu perhatian bersama untuk menjaga generasi muda agar terhindar dari degradasi moral.
Program satu rumah tahfidz satu jorong yang digulirkan Pemkab Solsel menjadi salah satu jawaban untuk menciptakan generasi yang berakhlak dan memiliki karakter.
“Meningkatkan pengamalan Al Quran sangat penting. Apalagi di tengah perubahan nilai, tentu menjadi perhatian agar generasi tidak jatuh pada degradasi moral,” ujarnya.
Sementara Sekdakab Syamsurizaldi menyampaikan sebelum para penghafal Al Quran ini diwisuda, rumah tahfidz mengirimkan video hafalan sehingga bisa divalidasi.
Bagian Kesra, katanya menambahkan kemudian melakukan pemantauan sampai sejauh mana pencapaian hafalan mereka.
“Rumah tahfidz menyampaikan capaian hafalannya setiap bulan,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa jumlah rumah tahfidz di kabupaten itu saat ini berjumlah 462 yang terdiri atas 243 binaan Pemda dan 219 merupakan mandiri.
Ia mengungkapkan bahwa rumah tahfidz mandiri mengalami penambahan. Peningkatan ini karena adanya partipasi dari perusahaan dan perantau.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat dari pemerintah daerah, pemerintah nagari, jorong, perantau, pemerhati pendidikan untuk menyukseskan Program Satu Rumah Tahfidz Satu Jorong dalam rangka mempersiapkan generasi Solok Selatan menuju Indonesia Emas 2045. Generasi cerdas, berakhlak dan berdaya saing. (Joko)
Discussion about this post