PADANG PARIAMAN – Semangat berkurban masyarakat Kabupaten Padang Pariaman menunjukkan tren positif yang signifikan. Jumlah hewan kurban yang dipotong pada Hari Raya Idul Adha tahun ini tercatat meningkat drastis, mencapai 2.246 ekor, naik dari 1.903 ekor pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan tingginya kesadaran beragama dan kepedulian sosial di kalangan masyarakat, serta kontribusi aktif dari perantau yang memilih untuk berkurban di kampung halaman.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, Zul Kalisman, disela-sela penyerahan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto oleh Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis kepada pengurus Masjid Taqwa Sungai Geringging beberapa waktu lalu.
“Peningkatan ini sangat membanggakan, menunjukkan bahwa masyarakat Padang Pariaman semakin sadar akan pentingnya ibadah kurban,” ujar Zul Kalisman.
Pada kesempatan kurban tahun ini, Kabupaten Padang Pariaman juga mendapatkan kehormatan dengan menerima bantuan satu ekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto. Sapi dengan bobot mencapai 930 kg ini dipotong di Masjid Taqwa Sungai Geringging dan diserahkan langsung, serta dihadiri oleh Bupati Padang Pariaman.
Guna memastikan kelayakan dan kesehatan hewan kurban, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman mengerahkan empat tim pengawasan yang tersebar di setiap Daerah Pemilihan (Dapil). Setiap tim terdiri dari dokter hewan, paramedik kesehatan hewan, dan petugas kecamatan. Tim ini secara aktif mengawasi lalu lintas ternak, pasar ternak, kandang penampungan, serta kandang peternak yang memiliki banyak sapi.
Pengawasan intensif dilakukan mulai dari sebelum pemotongan hingga setelah pemotongan, untuk memastikan ternak yang akan dipotong dalam kondisi sehat dan daging yang dihasilkan layak konsumsi. Dalam pelaksanaan pengawasan, tim menemukan beberapa kasus yang memerlukan penanganan cepat. Di Batang Anai, tim berhasil mengidentifikasi sapi betina produktif yang akan dipotong. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pemotongan ternak betina produktif dilarang. Berkat koordinasi dengan Camat dan Babinsa, panitia kurban berhasil menukar sapi tersebut dengan sapi jantan.
Selain itu, di wilayah Sungai Geringging dan Enam Lingkung, tim juga menemukan kasus cacing hati dan kerusakan paru pada beberapa hewan kurban. Petugas segera menyarankan agar daging yang terinfeksi tidak dibagikan demi kesehatan masyarakat.
Menyongsong pelaksanaan kurban tahun depan, Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman, Zulkhailisman S.Pt, MSi, mengimbau seluruh masyarakat dan panitia kurban untuk lebih memperhatikan kesehatan ternak.
“Kami mengimbau agar tidak memotong ternak betina produktif. Selain itu, sangat disarankan untuk memberikan obat cacing kepada ternak tiga bulan sebelum dipotong. Semoga kurban tahun depan akan semakin meningkat dengan ternak yang lebih sehat,” pungkasnya. **
Discussion about this post