Bukittinggi — Sempat dibuka kembali Selasa (18/5) lalu dan hanya selama dua, terhitung Kamis (20/5) kemaren kembali ditutup untuk selama empat hari untuk menghindari kemungkinan terjadi kluster penyebaran Covid 19 di objek wisata, menyusul menibgkatnya kasus positif dalam beberapa terakhir.
Keputusan menutup kembali objek wisata berbayar setelah sebelumnya juga ditutup selama sembilan hari,menurut Sekdako Bukittinggi, Yuen Karnova yang juga ketua Satgas Penanganan Covid 19, diambil setelah melalui rapat seluruh kepala OPD dan berbagsi pihak terkait, Kamis kemaren.
Penutupan itu,tambah Yuen, meski tidak menyebutkan jumlah kasus Covid 19 dalam beberapa hari terakhir, diambil setelah terjadinya peningkatan kasus positif dalam beberapa hari terakhir.
“Kita khawatir, dengan terjadinya kerumunan di objek wisata berbayar meski sudah dibuka kembali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,diantara dengan menyediakan sarana mencuci tangan, pengunjung harus masker dan pengaturan jarak melalui sistim ‘buka tutup’ dan membolehkan serendah dari kaoasita objek wisata akan menjadi kluster penyebaran Covid 19”, tegas Sekdako .
Kenyataannya, saat dibuka kembali objek wisata berbayar di Bukittinggi, ribuan pengunjung langsung datang menyerbu untuk masuk, terlihat antrian pengunjung pada pintu masuk .
Pada Kamis kemaren pun masih cukup banyak pengunjung yang ingin menyaksikan dan masuk ke objek wisata berbayar itu dari berbagai daerah. Mereka nampak kecewa sekali karena sudah jauh-jauh datang ke Bukittinggi.
Selain itu, kepada awak media Ketua Satgas Covid 19 Kota Bukittinggi ini juga membantah adanya berita di sebuah media online yang menyebutkan Bukittinggi sudah berada zona merah. “Tidak benar Bukittinggi berada zona merah,melainkan masih pada zona orange”, tegas Yuen lagi.
Sebelumnya juga sudah diputuskan penundaan belajar tatap muka bagi peserta didik di Bukitttinggi, dari rencana semulsi dimulai 22 Mei menjadi 24 Mei, untuk mengantisipasi peningkatan kasus positif Covid 19 di kota ini. (Pon)
Discussion about this post