Agam—Dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Agam Dapil IV melakukan reses ke dapil masing-masing.
Reses tersebut bertujuan untuk kelanjutan perencanaan pembangunan di Kabupaten Agam.
Kali ini, Acara Reses Anggota DPRD Kabupaten Agam Dapil IV yang bejumlah 9 orang diantaranya Suharman dari PKS Ais bakri Nasdem Budiarto dari Gulkar Doddi, ST dari Partai Demokrat, Zulhefi dari Gerindra Ridwan Suhaili dari PPP Syaflin dari PAN Bulqaini PBB dan Rinal Wahyudi dari Gerindra yang disambut langsung oleh Plt Camat Baso Yogi Astarian Putra.
Suharman mengatakan Pelaksanaan reses yang dilakukan ini sebagai penutup masa sidang ke II sebagaimana amanat dari PP 12 dan tata tertib DPRD Kabupaten agam.
Sepanjang reses berlangsung Suharman sebagai wakil ketua DPRD yang juga anggota DPRD dari dapil IV menyampaikan bahwa reses ini merupakan yang pertama dilakukan perdapil dalam periode 2019 sd 2024.
“Banyak kegiatan yang dilakukan recofusing namun DPRD belum membahas apa yang dilakukan pergeseran, pembatalan kegiatan dilakukan pemerintah daerah namun secara spesifik dilakuakan pada perubahan anggaran. Nanti akan duduk bersama pada saat perubahan APBD yang akan kita gali pada reses sekarang ini”, ucap Suharman lagi.
Dalam penjemputan aspirasi tersebut, Nagari Tabek Panjang menyampaikan 3 hal, diantaranya, pada tahun 2008 mendirikan BMT di masing-masing nagari dengan tujuan memberantas rentenir di nagari yang legaritas koperasi, namun dengan dilakukan kemandirian BMT ini banyak yang tutup. Apakah BMT ini bisa mendapatkan stimulus dalam masa pandemi ini bagi unit usaha yang terdampak, Mohon kejelasan dari BMT ini”.
Selanjutnya keberadaan majelis ulama harus di tingkatkan perannya di pemerintahan nagari.
Afdal menyampaikan beberapa kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan namun saran inventarisir kegiatan-kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ini perlu di musawarahkan kembali”, tambahnya.
Sementara, Sekretaris Nagari Padang Tarok menyampaikan bahwasannya susah untuk masyarakat membiasakan tidak membuang sampah ke Batang Agam, termasuk dari kabupaten sebelah ini perlu disikapi oleh kedua belah kabupaten yang berbatasan.
“Kemudian kawasan hutan produksi banyak kawasan pemukiman masuk ke kawasan hutan produksi’.
Senada, dalam menangapi penyampain aspirasi masyarakat, Tentang BMT terutama di tabek panjang yang sudah berumur 5 tahun dan diserahkan ke nagari untuk dilakukan kemandirian” tutur Saflin.
Sementara itu, untuk Soal pandemi sudah diatur dengan peraturan OJK yang diberikan kelonggaran bagi kreditor dalam mencicil angsuranya.
Perubahan-perubahan atau pergeseran, DPRD belum bisa memastikan. “Nanti di perubahan anggaran akan dilakukan pembahasan”.
Ais bakri BMT 82 dan rata-rata sudah mati dana yang 300 juta sudah tidak jelas dan pertangung jawabanya belum ada.
“Kami juga telah sampaikan kepada pemerintah daerah namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari BMT ini”.
Menanggapi hal tersebut Doddi ST sangat menampung apa yang disampaikan oleh masyarakat. “Untuk BMT nanti akan jadi bahan dilembaga Anggaran yang tidak bisa dilaksanakan ada yang di tunda karena masa pandemi ini dan menjadi permasalahan di nagari”, ucap Doddi, ST.
Selanjutnya, Kawasan hutan ini akan dilakukan pembicaraan dengan pemerintah daerah dengan DPRD baik dengan kegiatan TORA maupun kegiatan lain”, janjinya.
Menanggapi Perda sampah di Kabupaten Agam sudah selesai nanti akan kita carikan tempat bak sampahnya denga berkoordinasi dengan pemerintah daerah”.
Budiarto menyampaikan, untuk penanganan BMT yang menunggak akan dilakukan pendekatan bagi yang seperti yang dilakukan Ampang Gadang dengan memamfaatkan zakat dalam penutupan hutang masyarakat.
Hal serupa disampaikan Erman di Nagari Koto Baru tentang aset masjid lama yang terbengkalai kalau dapat dijadikan tempat hafiz alquran kemudian solusi pembuangan sampah di Nagai Koto Baru.
“Untuk Nagari di Perbatasan Koto Baru dan Koto Katiak mintak normalisasi DAS.
Untuk Tabek panjang Daswir tokoh masyarakat mengatakan, Terkait sampah menjadi masalah umum tabek panjang. Pasar baso dan air tabik menjadi tempat kumuh jika tidak di atasi.
“Didekat sekolah yang ada di pasar baso menjadi bau ke sekolah. Persawahan penduduk yang terlantar yang tidak ada aliran airnya ini mohon perhatian termasuk jalan usaha tani.
Zulkifli nagari Padang Tarok kekurangan guru 28 sekolah SD di kec Baso tinggal 11 orang termasuk honorer
Gaji 300 ribu perbulan mohon perhatian minimal 2 juta
Jorong sungai angek masalah drainase banda belum diperhatikan mohon di perhatikan.
Aji
Discussion about this post