Cubadak, Ri- Jembatan gantung Muaro Tambangan, Jorong Sei. Beremas, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, ambruk tertimpa pohon tumbang, saat hujan lebat mengguyur wilayah itu, Selasa (28/9) sore, sekitar pukul 16.00 Wib.
Akibatnya, 150 Kk yang bermukim di Kampung Koto Tangah dan Sigalabur, langsung terisolasi akibat akses transportasi satu-satunya itu roboh dan putus.
Mendapat laporan warga, Bupati Pasaman H. Benny Utama langsung meninjau lokasi bencana, Rabu (29/9), yang berjarak 50 Km lebih dari Ibu Kota Pasaman, Lubuk sikaping.
“Syukurlah tidak ada korban jiwa, namun jembatan gantung akses satu-satunya masyarakat, telah ambruk tertimpa pohon, dan kondisi ini harus kita tangani segera,” ujar Bupati Pasaman, Benny Utama.
Kepada dua kepala OPD Pasaman, PUPR dan BPBD yang turut mendampingi bupati saat itu, diminta untuk melakukan penanganan cepat dan segera.
“Minimal anak-anak di seberang sungai, bisa aman berangkat ke sekolah mulai besok pagi, dan tidak terkendala oleh robohnya jembatan ini,” ujar bupati, sembari minta agar segera dibangun jembatan darurat, atau rakit penyeberangan.
Untuk penanganan lanjutan, Bupati Benny Utama akan mengupayakan dana tanggap bencana di BNPB Pusat, sehingga dalam waktu tidak terlalu lama, bisa terbangun kembali jembatan pengganti yang lebih representatif.
“Kita sudah perintahkan Dinas PU untuk menyiapkan RAB dan dokumen pendukung lainnya, guna bisa dibawa dan diajukan langsung ke BNPB Pusat, sebagai tambahan dari ajuan yang sudah kita antarkan pekan lalu ke BPNPB. Dan diharapkan, pemulihan infrastruktur yang rusak terdampak bencana alam di Pasaman sejak setahun terakhir, bisa dipulihkan dan dibangun kembali secepatnya,” ujar bupati peduli bencana itu.
Walinagari Cubadak, Kairul Watan, bersama tiga orang Pj walinagari Persiapan, yakni Nagari Cubadak Barat, Cubadak Tengah dan Cubadak Timur tampak kompak hadir bersama dilokasi, beserta sejumlah tokoh masyarakat Cubadak.
Dan saat bupati tiba di lokasi, juga tampak Damdim 0305 Pasaman Letkol. Kav. Heri Bakty, SH bersama anggotanya, tengah bergotong royong membantu masyarakat dan kendaraan roda dua yang melintas di jembatan roboh tersebut.
Begitu pula anggota DPRD Sumatera Barat, Khairudin Simanjuntak, juga terlihat sudah berada di lokasi bencana.
“Kita berharap pemerintah daerah bisa melakukan penanganan segera. Namun biasanya, kalau Pak Benny sudah datang ke lokasi bencana, maka besoknya akan langsung tertangani,” ujar Khairudin Simanjuntak, yang juga mantan anggota DPRD Pasaman dua periode.
Memang, saat itu sudah tampak dua drum besar yang akan dirakit menjadi perahu ponton.
“Kita masih menunggu empat drum lagi, karena perahu ponton yang akan dirakit, terdiri dari enam buah drum besar,” ujar Camat Dua Koto, Mahyonis, yang turut berada di lokasi.
Menurut Kepala Jorong Sei. Beremas, Aderil, ambruknya jembatan gantung terjadi sekitar pukul empat Selasa sore kemaren .
“Sejak pukul dua siang, hujan lebat sudah turun. Air sungai berangsur besar, dan terus menggerus pohon di pangkal jembatan. Sorenya, selepas Ashar, pohon besar itu tumbang dan langsung menimpa jembatan, hingga jembatan itu ambruk masuk kedalam sungai,” beber Pak Jorong, yang juga menyebutkan jembatan gantung itu dibangun sejak tahun 1996. bud/rs
Discussion about this post