SAWAHLUNTO – Pemko Sawahlunto terus meningkatkan koordinasi dengan Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat dan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) Divisi Regional II Sumatera Barat. Koordinasi dengan kedua instansi tersebut untuk revitalisasi jalur rel kereta dan ‘menghidupkan’ kembali kereta api di Sawahlunto.
Yang terbaru, upaya nyata dari koordinasi itu, Walikota Sawahlunto Deri Asta didampingi Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Dr.dr. Ambun Kadri bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mendatangi Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat dan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) Divisi Regional II Sumatera Barat di Padang
Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat, Walikota Deri Asta dan jajaran diterima langsung oleh Kepala Balai, Suranto. Dalam pertemuan, dibahas mengenai revitalisasi jalur rel yang karena keterbatasan anggaran membutuhkan inovasi dan kolaborasi.
Kepala Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat, Suranto, mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan dari Pemko Sawahlunto dalam merevitalisasi jalur rel tersebut. Untuk pekerjaan teknis yang besar seperti perbaikan rel itu akan dikerjakan Balai Teknik Perkeretaapian, sementara untuk pekerjaan pendukung seperti pembersihan areal sekitar jalur rel akan dikerjakan oleh OPD terkait di Sawahlunto.
“Dalam masa pandemi sekarang itu anggaran kita mengalami beberapa kali refocusing, sehingga anggaran itu banyak berkurang dari rencana awalnya. Ini menyebabkan kita harus bisa mensiasati hal tersebut agar pekerjaan revitalisasi ini bisa tetap kita lakukan. Kita yakin, Pemko Sawahlunto siap mendukung, sehingga revitalisasi jalur rel kereta ini segera kita mulai sesuai tahapan dan regulasi yang berlaku,” ujar Suranto.
Kemudian, dalam pertemuan dengan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) Divisi Regional II Sumatera Barat, yang diterima langsung oleh Kepala Divre II, Kuncoro, dibicarakan mengenai ‘menghidupkan’ kembali kereta api dengan lokomotif uap E 1060 yang populer dikenal sebagai MAK ITAM.
Kepala Divre II, Kuncoro, mengatakan bahwa PT. KAI telah melakukan perbaikan terhadap lokomotif uap E 1060 MAK ITAM tersebut sehingga siap untuk dioperasikan kembali. Selain itu, PT. KAI juga bersedia meminjamkan kereta diesel seri BB 3037804 untuk digunakan sebagai kereta wisata di Sawahlunto.
“Kita mendukung dihidupkannya kereta di Sawahlunto, itu akan sangat strategis meningkatkan daya tarik pariwisata. Tim teknisi kita melaporkan MAK ITAM siap dioperasikan kembali. Kemudian kita juga menambah kereta api di Sawahlunto dengan meminjamkan kereta diesel seri BB 3037804,” ujar Kuncoro.
Kami sangat berterimakasih pada Balai Teknik Perkeretapian Sumbar dan PT. KAI Divre II Sumbar yang telah membantu dalam revitalisasi jalur rel dan menghidupkan kereta api di Sawahlunto. Kami memang sejak dulu terus meminta ini, Sawahlunto sangat membutuhkan kereta api. Pariwisata kita sebagai kota heritage itu kereta api lokomotif uap E 1060 MAK ITAM itu telah menjadi ikon yang sangat dikenal dan dinanti – nanti masyarakat, tidak hanya domestik namun juga mancanegara,” ujar Walikota Deri Asta.
Terkait berkurangnya anggaran Balai Teknik Perkeretapian dalam merevitalisasi jalur rel dikarenakan refocusing anggaran di masa pandemi ini, dikatakan Walikota Sawahlunto Deri Asta bukanlah hal yang menghambat pekerjaan revitalisasi. Jika pun jadinya ada keterbatasan, maka pekerjaan dilanjutkan dengan kolaborasi bersama Balai Teknik Perkeretapian dengan Pemko Sawahlunto.
“Kami bisa memaklumi, memang di masa pandemi sekarang, itu hampir semua anggaran mengalami pengalihan untuk anggaran pandemi. Termasuk anggaran untuk revitalisasi jalur ini, sehingga jadi berkurang dan terbatas. Tapi kita komitmen tetap lanjutkan pekerjaan ini, kalau ada kendala keterbatasan, kita hadapi bersama dengan gotong royong,” ujar Walikota Deri Asta. (Djasrizal)
Discussion about this post