Padang— Tim Stunting Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan audiensi ke Universitas Negeri Padang (UNP) dalam rangka audiensi bersama tim KKN UNP terutama dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, Selasa (13/6) di Ruang Sidang Rektor, Kampus Air Tawar Padang. Hadir dalam audiensi ini Rektor UNP, Sekretaris Universitas, Ketua LPPM, Ketua LP3S, Kepala Pusat KKN, Tim KKN UNP, Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Lila Anwar, MARS, Kepala bidang Sumber Daya Alam Teknologi Tepat Guna, Vera Irawati, S.T.,M.M, para akademisi ketua GDPR, Sekretaris Dinas P3AP2KB, Tim BKKBN, Fungsional Perencanaan, Dinas Pemberdayaan, Dinas Kesehatan, Bapedda, Kabid Pemberdayaan Perempuan Sumbar, dan Humas UNP.
Rektor UNP dalam sambutannya menyampaikan KKN merupakan matakuliah wajib di UNP. UNP berkontribusi dan mengikuti semua program KKN dalam rangka membantu program pemerintah seperti KKN Tematik, KKN Kebangsaan bergabung dengan Perguruan tinggi seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat ini UNP juga akan mengirimkan mahasiswa untuk KKN keluar negeri dalam program KKN Kemanusiaan. KKN Kemanusiaan tersebut merupakan program MRPTNI salah satunya ikut membantu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh anak-anak TKI yang ingin melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi, bagi yang putus sekolah dilakukan pelatihan pendidikan dengan bekerja sama dengan Dubes Malaysia ke Indonesia. KKN Tematik sudah lama berjalan di UNP tujuannya membantu penyelenggaraan peningkatan kualitas pendidikan dan membantu mengganggani kesehatan masyarakat. UNP mengalokasikan anggaran KKN karena bagian dari Tridharma Perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Rektor UNP siap untuk melaksanakan program-program pemerintah untuk menanggani kasus stunting ini. Sebelumnya UNP sudah terlibat dalam berbagai program untuk mengatasi berbagai kasus stunting. “UNP sangat mendukung dan jika dibutuhkan serta diperlukan dari UNP kita siap support, kita bisa kembangkan melalui KKN atau dengan membuat proyek kemanusiaan terhadap daerah-daerah yang butuh penangganan khusus dalam mencengah stunting. UNP akan siapkan dan melatih secara khsusus para dosen dan mahasiswa untuk ikut serta membantu dalam mendampingi dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat,” tegas Rektor UNP
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dr. Lila Yanwar, MARS mengatakan Stunting di Sumbar ditanggani secara cepat oleh tim percepatan penurunan bahwa angka stunting. Di Sumbar berdasarkan aplikasi elekrotrik 36.338 balita atau 9.9%. ini menjadi tanggung jawab kita bersama, penyebab stunting banyak faktor yakni ada faktor kemiskinan , lingkungan, dan pola asuh serta kesehatan diri sendiri. Adapun yang harus di waspadai dalam pencegahan yakni balita yang mengalami gangguan dan ibu hamil. Kadis Kesehatan berharap dengan KKN Tematik ini dapat mengetahui penyebab stunting serta masalah dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Berbagai program yang digerakkan oleh Pemerintah Sumatera Barat, Dinas Kesehatan, Perguruan Tinggi dan seluruh sektor untuk bersama-sama. “Kita harus bersinergi bersama-sama melalui KKN Tematik untuk mengkampanyekan mengenai edukasi pola asuh dan menerapkan 1 piring 1 protein, ” pangkas Kadis Kesehatan
Kepala LPPM UNP, Prof. Yohandri, M.Si LPPM berkomitmen untuk terjun langsung dalam membantu menggerakkan program penurunan angka stunting di UNP. Kepala LLPM menambahkan masalah edukasi lebih efektif mengunakan media digital seperti video animasi. Melalui media digital pesan yang disampaikan kepada masyarakat akan lebih cepat dan mudah tersampaikan.
Sementara itu, Kepala LP3S UNP, Prof. Jamaris, M.Pd menyampaikan UNP akan menurunkan mahasiswa sebanyak 4000 khusus praktek mengajar di sekolah selama 6 bulan. Mahasiswa UNP yang praktet pada sekolah- sekolah juga dapat memberikan perhatian khusus melalui edukasi terhadap program stunting ini kepada guru, wali murid, dan siswa. Berbagai upaya akan UNP lakakukan untuk melibatkan mahasiswa UNP dalam penurunan angka stunting di Provinsi Sumbar. (Humas UNP)
Discussion about this post