Payakumbuh — Dalam upaya meningkatkan kapasitas kemampuan anggota kelompok tani di bidang administrasi, manajemen kelompok dan peningkatan pendapatan melalui usaha kelompok, dinas Pertanian Kabupaten Solok lakukan studi tiru ke kelurahan Kotokociak Kubu Tapak Rajo (K3TR), kecamatan Payakumbuh Utara, Senin (22/3/2021).
Dengan membawa rombongan sebanyak 50 orang, dinas Pertanian kabupaten Solok melalui bidang ketahanan pangan memboyong kelompok wanita tani (KWT) sepakat jorong tangah Padang, nagari cupak untuk studi edukasi ke KWT Kembang Delima.
“Maksud dan tujuan kunjungan kami adalah untuk belajar dan meniru upaya peningkatan pemberdayaan petani dan peningkatan kelas kemampuan kelompok wanita tani di KWT Kembang Delima Payakumbuh ini,” kata Zamroni selaku ketua rombongan yang merupakan anggota legislatif dari komisi III DPRD Kabupaten Solok.
Studi tiru merupakan konsep belajar yang dilakukan pada suatu institusi yang dianggap lebih kompeten dalam suatu hal dengan maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan dan peraturan perundangan.
“Sebagai wakil rakyat, saya melihat potensi yang bagus dibidang pertanian ini, karna kabupaten Solok memiliki warga yang pada umumnya bekerja sebagai petani, dan ini merupakan suatu hal keharusan bagi kami agar dapat meningkatkan lebih lagi mutu pertanian di Solok baik dari sisi SDA maupun SDM nya”, tukuk Zamroni.
Pihaknya memilih kota Payakumbuh sebagai lokasi studi tiru karena merupakan salah satu kota yang memiliki KWT terbaik dalam pengelolaan administrasinya.
Sementara itu, kepala dinas Ketahanan Pangan Edvidel Arda menjelaskan kegiatan peningkatan pemberdayaan petani tidak terlepas dari peran pembina KWT kota Payakumbuh, sehingga pembinaan terhadap petani melalui kelompok tani dapat selalu ditingkatkan.
“Kami terus mendorong peningkatan kelas kelompok tani, maka dengan penilaian kelas kelompok tani tersebut menjadi salah satu bentuk pembinaan untuk memotivasi petani agar lebih berprestasi dalam mencapai kelas kemampuan yang lebih tinggi,” katanya.
Di samping itu, kata dia, dengan penilaian kelas akan diketahui kelemahan-kelemahan kelompok tani yang dinilai sehingga memudahkan untuk melakukan pembinaan.
“Semoga KWT Kembang Delima benar-benar bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat untuk peserta studi tiru dari kabupaten Solok ini,” ujarnya.
Edvidel turut menambahkan bahwa Balai kaliki sebagai kampung adat menjadi kampung harapan kedepannya, dimana kampung adat ini dapat sebagai tempat singgah oleh wisatawan.
“Dengan berada dilokasi yang masih diseputaran pusat kota, dan juga memiliki beberapa homestay/rumah singgah serta juga ditunjang oleh keindahan tanaman sayur dan buah yang dimiliki oleh KWT nya, maka lokasi kampung adat Balai Kaliki ini sangat perlu kita kembangkan dan tingkatkan lagi kedepannya”, tukasnya.
Kedatangan rombongan dari kabupaten Solok itu disambut langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan bersama jajaran, serta Lurah Kotokociak Kubu Tapak Rajo beserta KWT Kembang Delima. (Nisa)
Discussion about this post