Bukittinggi — Pemerintah Kota Bukittinggi bersama lembaga terkait melaksanakan Rapat Koordinasi Persiapan MTQ Nasional ke-41 Tingkat Sumbar di Aula Rumah Dinas Walikota, Senin (1/9) pagi.
Rapat dihadiri Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, SH, Wakil Walikota Ibnu Asis, Sekdako Rismal Hadi, perwakilan Kemenag Sumbar, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, serta undangan terkait.
Walikota Ramlan menegaskan pentingnya kesiapan panitia, baik dari sisi teknis, fasilitas, maupun dukungan masyarakat. Ia meminta agar semua elemen ikut berpartisipasi sehingga Bukittinggi sebagai tuan rumah dapat memberikan kesan baik bagi kafilah dan tamu dari seluruh daerah.
“Saya minta desain venue nanti seragam, supaya rapi dan indah dipandang. Untuk urusan parkir, jangan ada pungutan berbayar. Semua harus digratiskan bagi tamu kita. Mereka datang sebagai tamu kehormatan, jangan sampai dibuat tidak nyaman,” tambah Ramlan.
Walikota juga menekankan agar panitia bekerja secara maksimal dan penuh tanggung jawab. Semua OPD, lurah, camat, hingga organisasi masyarakat dan majelis taklim diminta ikut meramaikan dan menyemarakkan kegiatan yang berlangsung selama sembilan hari itu.
“Panitia harus standby, jangan meninggalkan pos. Pegawai, mahasiswa UIN, majelis taklim, bahkan masyarakat sekitar, kita libatkan agar meramaikan. Ini agenda besar, mari kita tunjukkan kebersamaan dan keramahtamahan Bukittinggi,” tegasnya.
Selain itu, Ramlan juga menyoroti kebutuhan fasilitas kesehatan di setiap lokasi acara. Ia meminta agar mobil ambulans dan tim medis siaga penuh untuk mengantisipasi keadaan darurat.
Koordinator MTQ, Zulfikar, menambahkan, keberadaan dewan hakim menjadi salah satu faktor penting. Jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 250 orang, termasuk hakim tingkat nasional dan internasional.
“Hakim yang hadir bukan hanya dari Sumatera Barat, tapi juga dari tingkat nasional bahkan internasional. Mereka para qori, mufassir, dan ulama terkemuka. Kehadiran mereka di Bukittinggi bisa dimanfaatkan, misalnya menjadi khatib Jumat atau pengisi kegiatan keagamaan lain selama MTQ berlangsung,” jelas Zulfikar.
Menanggapi hal itu, Sekdako Rismal Hadi menekankan agar jajaran Kemenag bersama penyuluh agama dan pengurus masjid memfasilitasi pemanfaatan para tokoh tersebut.
“Ini momentum langka, kita bisa manfaatkan keberadaan para ulama nasional di Bukittinggi. Mari berkoordinasi dengan pengurus masjid untuk mengatur agar mereka bisa menjadi imam, khatib, atau pengisi tausiah,” ungkap Sekda.
Rapat juga membahas teknis lainnya, mulai dari pengaturan lokasi lomba, pawai, tenda, hingga pengawasan keuangan agar transparan dan akuntabel. Walikota menekankan agar panitia menjaga integritas dalam mengelola dana kegiatan.
“Pertanggungjawaban keuangan harus jelas. Jangan sampai menimbulkan persoalan di kemudian hari. Ini menyangkut nama baik daerah,” tutup Ramlan.
Dengan koordinasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, Kemenag, serta masyarakat, Bukittinggi menargetkan penyelenggaraan MTQ Nasional ke-41 Tingkat Provinsi Sumatera Barat berjalan lancar, meriah, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh kafilah. (*)
Discussion about this post