Jakarta — Evaluasi kinerja Penjabat Walikota Pariaman di triwulan ke-3 oleh Irjen Kemendagri pada Rabu (24/7), berbeda dengan evaluasi pemda lainnya yang saat itu sama-sama menjalankan evaluasi kinerja per triwulan.
Jika kabupaten/kota lain menghabiskan waktu berjam-jam ketika pemaparan kinerja dibahas di hadapan evaluator Irjen Kemendagri, namun tidak untuk Pemko Pariaman. Hanya butuh waktu 30 menit untuk menyelesaikan pembahasan evaluasi itu.
Sebab dari sepuluh indikator pembahasan yang dikemukakan, cuma 5 poin yang dijadikan bahan evaluasi dari tim evaluator Kemendagri.
Evaluasi kinerja yang digelar di Gedung Irjen Kemendagri lantai 8 itu, membedah persoalan inflasi, kemiskinan ekstrim, stunting, pengangguran terbuka dan penyerapan anggaran.
Secara garis besar, tim evaluator Irjen Kemendagri mengapresiasi kemajuan capaian kinerja yang dijawab dengan prestasi oleh Roberia.
Penilaian dari evaluator mengakui keberhasilan Roberia yang mampu menurunkan angka inflasi di Kota Pariaman pada angka 6,6 persen.
“Penurunan stunting yang dilakukan Pemko Pariaman turun di angka 6,6 persen adalah yang terbaik di Indonesia. Keberhasilan itu dipertahankan agar tidak terjadi kenaikan inflasi kedepannya,” ujar tim evaluator menanggapi pembahasan Roberia.
Atas sejumlah capaian tersebut, Roberia bersyukur dengan prestasi yang sudah diraih pada triwulan ke-3 kepemimpinan dirinya sebagai Pj Walikota Pariaman.
“Kita bersyukur atas capaian prestasi yang sudah didapat Kota Pariaman. Sebab sudah tak ada lagi masyarakat yang miskin ekstrim. Ini salah satu yang membuat kita baik,” terang Robe usai pembahasan evaluasi kinerja berakhir.
Menurut Robe, untuk penyerapan anggaran saat ini mengalami peningkatan. Sekarang sudah berada di atas 40 persen.
Sedangkan untuk stunting di Kota Pariaman mengalami penurunan kendati belum mencapai nol. “Jadi untuk stunting ini masih perlu kita lakukan peningkatan gizi supaya tidak ada lagi stunting. Untuk pengangguran terbuka masih di 5 persen stabil,” urai Robe.
Selain itu Roberia juga menekankan untuk meningkatkan pelayanan di RS Sadiqin. “Nah, untuk RS Sadiqin ditingkatkan lagi pelayanannya dengan 3S, senyum, sapa dan sentuh,” ujar Robe mengakhiri.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Pariaman, Harpen Agus Bulyandi, mengutarakan agar Pemko Pariaman dapat meningkatkan perekonomian masyarakat agar tidak lagi ditemukan kemiskinan ekstrim di kota itu.
“Jadi salah satu langkah preventif yang dilakukan DPRD dengan Pj Walikota adalah meningkatkan kesejahteraan pegawai non ASN di lingkungan Pemko Pariaman, dan insyaallah kita juga sedang berjuang mengusulkan, agar pegawai non ASN itu diangkat menjadi PPPK sebanyak 1584 orang,” tandas Andi.
Dalam kesempatan tersebut, Roberia turut didampingi oleh Ketua DPRD Harpen Agus Bulyandi dan sejumlah pimpinan OPD seperti Asisten I Yaminurizal, Kepala Bapeda Hendri, Kepala BPKD Buyung Lapau, Kadis Kesehatan Hendri Putra, Kadis PUPR Desmaniar, Staf Ahli Hartati, Sekretaris Kominfo Riky Falentino, Kabag Umum Budi, serta sejumlah rombongan staf OPD terkait. (Idm)
Discussion about this post