Padang Pariaman — Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, bersama seluruh unsur Forkopimda, jajaran pemerintah daerah, niniak mamak, alim ulama dan masyarakat setempat, menggelar malam takbir bersama, dengan memilih lokasi Masjid Raya Berkah Nagari Sintuak Kecamatan Sintuak Toboh Gadang Minggu (30/3/25).
Bupati Padang Pariaman JKA, langsung menghadiri malam takbiran bersama, didampingi Wakil Bupati Rahmat Hidayat, Sekretaris Daerah serta jajaran, Kemenag, Baznas, turut bersama mengumandangkan suar takbir, tahmid, dan tahlil.
Di tengah malam yang penuh barakah itu, terlihat suasa akrab diantara jemaah dan dengan semangat kebersamaan, persaudaraan, dan keimanan yang mendalam mereka saling mengumandangka gema suara takbir.
Dalam arahannya JKA meyebutkan malam takbiran Idul Fitri bukan sekadar tentang riuh rendahnya gema takbir yang menggema dari setiap sudut kota, namun juga tentang refleksi dan introspeksi diri kita.
Katanya gema takbir adalah ekspresi kegembiraan umat Muslim, rasa syukur dalam menyambut kemenangan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa.
“Alhamdulillah, kita telah menutup bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan dan menyambut hari kemenangan dengan hati yang bersih dan jiwa yang fitri semoga kita semua meraih predikat Taqwa,” sebutnya.
Namun, di tengah euforia dan kegembiraan ini, orang nomor satu di Padang Pariaman ini ingin menyampaikan pesan keprihatinan atas maraknya kasus asusila yang terjadi belakangan ini, khususnya yang melibatkan anak-anak dan remaja.
“Ini adalah peringatan serius bagi kita semua, terutama sebagai orang tua, untuk lebih memperhatikan pergaulan dan aktivitas anak-anak kita, baik di lingkungan sosial maupun di dunia maya,” sebutnya prihatin.
Dia melanjutkan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, terutama penggunaan gadget dan media sosial, telah membawa dampak yang cukup besar dalam kehidupan anak-anak.
Di satu sisi, teknologi memberikan kemudahan dalam belajar dan berkomunikasi, namun di sisi lain, tanpa pengawasan yang baik, hal ini bisa menjadi celah masuknya pengaruh negatif yang merusak moral dan akhlak generasi muda.
Kemudian, dia menguraikan dengan bergulirnya waktu, kita kembali dihadapkan pada momen yang sangat istimewa, yakni perayaan Idul Fitri. Perayaan ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi merupakan wujud syukur kita atas nikmat Allah SWT yang begitu besar terutama nikmat sehat, nikmat keluarga, nikmat rezeki, dan tentunya nikmat keimanan.
Namun, di tengah kegembiraan ini, mari kita ingat kepada Saudara-Saudara kita yang belum beruntung. Mari kita perhatikan mereka yang membutuhkan uluran tangan, yang memerlukan kehangatan dan kasih sayang dari kita semua.
“Inilah saatnya kita menunjukkan makna sejati dari solidaritas dan kepedulian sosial yang menjadi bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam yang mulia,” imbuhnya.
Lebih lanjut JKA mengajak jemaah untuk terus memperkokoh tali persaudaraan dan kebersamaan. Biarkan takbir yang kita kumandangkan malam ini menjadi lambang kesatuan kita, lambang kekuatan kita dalam menghadapi segala cobaan, serta lambang harapan akan masa depan yang lebih baik.
Terakhir dia mengajak semua jemaah dan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman untuk berkenan hadir bersama sama melaksanakan Shalat Idul Fitri Bersama di Mesjid Raya Padang Pariaman
“Besok pagi, kita akan menyelenggarakan Shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Kantor Bupati Padang Pariaman di Parik Malintang. Insya Allah, Khatib yang akan menyampaikan khutbah adalah Dr. Rasman, M.Ag, Mari kita ramaikan shalat Idul Fitri dengan penuh kekhusyukan dan keimanan,” pungkasnya. **
Discussion about this post