Padang — Sebanyak 28 penyandang disabilitas menerima bantuan tangan dan kaki palsu dalam kegiatan kemanusiaan yang digelar oleh Ikatan Alumni (Iluni) Pascasarjana Universitas Negeri Padang (UNP) di Ruang Serbaguna Fakultas Teknik (FT) UNP, Jumat (9/5). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan tiga yayasan: Yayasan Peduli Tuna Daksa, Yayasan Mahacinta Rawdha, dan Yayasan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Zaman.
Dari total penerima, 25 orang mendapatkan prostetik kaki, sementara tiga orang menerima prostetik tangan. Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNP, Dr. Refnaldi, M.Litt, dalam sambutannya menekankan pentingnya bantuan ini sebagai bentuk solidaritas tanpa batas suku, agama, atau ras. “Ini adalah anugerah bagi penerima untuk meningkatkan optimalisasi aktivitas mereka. Kami harap prostetik ini digunakan sebaik mungkin, meski perlu adaptasi,” ujarnya.
Prof. Ganefri, Ph.D, selaku perwakilan sivitas akademika, mengapresiasi inisiatif tersebut sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kelompok kurang beruntung. “Setiap bantuan yang diterima pasti membawa hikmah. Kontribusi alumni dari berbagai daerah juga mencerminkan eksistensi UNP dalam pengabdian masyarakat,” tegasnya.
Dr. Lisda Rawdha, SE., MMTR, Ketua Iluni Pascasarjana UNP sekaligus anggota Komisi VIII DPR-RI, menambahkan bahwa program ini telah berjalan sejak 2016. Awalnya bernama Dunsanak Membantu Dunsanak di Kabupaten Pesisir Selatan, fokus kegiatan adalah pengentasan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas. “Ini bagian dari komitmen kami untuk membangun kesetaraan dan kemandirian,” jelas Lisda saat membuka acara.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan prostetik, tetapi juga pendampingan teknis untuk memastikan penerima dapat beradaptasi dengan alat bantu tersebut. Dukungan multi-sektor dari yayasan lintas agama dan lembaga alumni menunjukkan sinergi yang kuat dalam menjawab tantangan kemanusiaan di Sumatera Barat. (AB/Humas UNP)
Discussion about this post