Bukittinggi — Aktivitas semburan abu vulkanik gunung Marapi sampai kini masih terjadi. Hembusan angin yang sering berputar, menyebabkan daerah sekitarnya harus menerima terbangan abunya, termasuk Kota Bukittinggi.
Sejak letusan dahsyat beberapa bulan lalu, gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu, sampai kini masih mengeluarkan asap berikut debu dan beterbangan ke wilayah sekitarnya.
Kota Bukittinggi termasuk salah satu wilayah yang cukup inten menerima terbangan Gunung Marapi tersebut.
Untuk mengetahui seberapa tebal debu yang diterbangkan, BPBD Kota Bukittinggi menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa)nya, Zulhendri, sudah memasang alat untuk memonitor setiap saat seberapa ketebalan yang terjadi.
“Bila ketebalannya sudah melewati ambang batas, maka petugas yang selalu bersiaga, segera turun ke lapangan terutama daerah keramaian untuk menyampaikan himbauan supaya warga atau pengunjung supaya berhati-hati menjaga diri dari dampak abu gunung Marapi tersebut,” jelas Kalaksa BPBD Bukittinggi.
Bila kondisi mengkhawatir dan memang dibutuhkan, tambah Zulhendri, petugas akan membagikan membagikan masker kepada warga, pelajar atau pengunjung yang datang ke Bukittinggi.
Betapa jumlah masker yang disediakan, Zulhendra menjawab, bersifat kondisional dan situasional. Pada saat persediaan mulai menipis BPBD Bukittinggi tinggal minta tambah kepada BPBD Provinsi Sumbar.
Menurut Zulhendri, kebijakan dan tugas ini merupakan kewajiban Pemko Bukittinggi memberikan perlindungan kepada masyarakat maupun pengunjung yang datang ke kota wisata. (Pon)
Discussion about this post