Lima Puluh Kota — Berperan aktif dalam mendukung program percepatan penurunan angka stunting di Lima Puluh Kota, Bupati Safaruddin Dt.Bandaro Rajo dinobatkan jadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Sumatera Barat. Penyematan Duta BAAS kepada Bupati dilakukan oleh Penyuluh Ahli Utama KB Siti Fathonah mewakili Kepala BKKBN RI bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy pada momen Peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXXI yang dipusatkan di RTH Mahkota Berlian, Kawasan IKK Sarilamak, Sabtu, (10/08/2024).
Bertemakan ‘Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas’, puncak peringatan Harganas dihadiri oleh Ketua PKK Sumbar Ny.Harneli Mahyeldi, Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Fatmawati, Kepala Kejaksaan Negeri Payakumbuh Slamet Haryanto bersama unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Lima Puluh Kota Ny.Nevi Safaruddin, para asisten dan penyuluh KB dari Kabupaten/Kota se Sumatera Barat.
Sejumlah rangkaian kegiatan Harganas telah dilaksanakan dari 8 Agustus lalu yang diikuti oleh utusan kabupaten/ kota se-Sumbar. Adapun kegiatannya meliputi Genre Goes To School, Temu Inklusi Genre Ranah Minang (Kurenah) dan Audit Kasus Stunting dengan pelaksanan forum Genre Sumbar didukung kader-kader di Lima Puluh Kota di beberapa titik lokasi, Kelas Pengasuhan Kelompok BKB Tingkat Desa/ Nagari, Mupen On The Road yang di ikuti Mobil Penerangan se-Sumatera Barat, jambore kader, pemutaran film Bangga Kencana dan senam lansia.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan upaya penurunan stunting yang saat ini menjadi fokus dari BKKBN sangat membutuhkan sinergitas dari seluruh pihak. “Pengentasan stunting itu tidak hanya membagikan makanan bergizi kepada anak, namun lebih daripada itu terkait persiapan sebelum anak lahir,” katanya.
Ia mengatakan peranan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi untuk mengintervensi supaya kedepannya anak-anak Sumbar lahir dengan sehat. “Program ini sebenarnya sudah kita jalankan bersama-sama kabupaten kota. Alhamdulillah ada indikasi positif penurunan stunting di Sumbar,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa penanganan terhadap stunting harus dilaksanakan seperti penanganan kemiskinan yakni dengan byname dan byaddres. “Jadi kita tahu apa intervensi yang paling tepat yang harus kita lakukan dan apa arah kebijakan yang tepat untuk stunting,” ujarnya.
Selain terkait stunting, Audy juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam hal menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Permasalahan kekerasan perempuan dan anak ini juga harus mendapatkan perhatian yang besar dari seluruh pihak dan tentunya penguatan terhadap keluarga itu sendiri,” katanya.
Sebelumnya , Bupati Safaruddin dalam sambutannya mengatakan, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, tempat bernaung, saling mencintai dan melindungi. “Dari keluarga inilah dilahirkan putra putri generasi penerus masa depan negara. Keluarga berperan dalam mewariskan nilai-nilai kehidupan bangsa,” sambungnya.
Bupati mengajak agar peringatan Harganas jadi momentum untum menghidupkan kembali fungsi-fungsi keluarga. “Penyelenggaraan Harganas tahun ini jadi wahana meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sosok keluarga bagi pembangunan bangsa dan negara. Momen ini diharapkan jadi daya ungkit pencapaian program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting di Sumatera Barat khususnya Lima Puluh Kota,” pungkasnya. (bbz)
Discussion about this post