Solok Selatan — Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana alam. Salah satunya dengan melaksanakan Gladi Posko Kesiapsiagaan Bencana, bagian dari rangkaian penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi (Renkon) Kegempaan Tahun Anggaran 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan, Novi Hendrix mengatakan kegiatan ini sejalan dengan Surat Kemendagri RI Nomor 300.2.8/9333/SJ tertanggal 18 November 2025 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana, serta Surat BMKG Nomor e.B/me.02.04/039/K PDG/XI/2025 tanggal 21 November 2025 mengenai potensi kejadian bencana hidrometeorologi akibat penguatan Monsun Asia.
Pelaksanaan gladi berlangsung Selasa (25/11) dan menjadi momentum penting untuk menguji respons cepat, alur koordinasi, serta ketepatan prosedur berbagai unsur terkait.
Langkah ini, imbuhnya mempertegas pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengantisipasi ancaman kebencanaan, Dengan melibatkan TNI–Polri, Nagari, hingga DESTANA dan KSB.
Ia menjelaskan bahwa Gladi Posko ini dirancang untuk memperkuat kesiapan seluruh unsur daerah menghadapi ancaman bencana.
“Gladi hari ini merupakan bagian dari penyusunan dokumen rencana kontigensi,” ujarnya.
Kegiatan ini melibatkan TNI-POLRI, kecamatan, nagari, BASARNAS, Dinas Kesehatan, Dinsos, Damkar, Satpol PP, Perkim LH, organisasi kemasyarakatan, serta masyarakat melalui DESTANA dan Kelompok Siaga Bencana. Selain itu PMI juga turut terlibat.
Dalam gladi tersebut, peserta mempraktikkan skenario nyata penanganan bencana—dimulai dari penerimaan laporan dampak bencana di posko siaga, proses penerusan informasi, hingga publikasi resmi.
Sebelumnya, pada 4 November 2025, Polres Solok Selatan telah menggelar Apel Siaga Penanggulangan Bencana yang dihadiri Kapolres, Ketua DPRD, Kajari, Sekda, Pabung TNI, Waka Kompi Brimob, BPBD, Dinas Kesehatan, Damkar, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Basarnas, serta elemen masyarakat Pemuda Pancasila. (Joko)



Discussion about this post