Padang — Universitas Adzkia diharapkan bisa memperkuat sumber daya manusia (SDM) generasi muda Sumatera Barat untuk membantu mewujudkan visi “Indonesia Emas” pada 2045.
“Sebelumnya sebagai Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Azkia telah berperan dalam mencetak tenaga pendidik yang berkualitas. Dengan perubahan status sebagai Universitas Adzkia, diharapkan perannya akan lebih besar untuk menciptakan generasi muda terdidik,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang.
Ia mengatakan itu saat mengukuhkan Prof. DR Irwan Prayitno, MSc Psikolog sebagai rektor pertama Universitas Adzkia di Padang, Rabu (6/10/2021).
Gubernur memuji langkah cepat dan tepat yang dilakukan oleh Adzkia tersebut. Sebagai Gubernur Sumbar dua periode 2010-2021 serta Guru Besar Luar Biasa di UNP, Irwan Prayitno adalah sosok yang sarat pengalaman dan memiliki jaringan yang kuat hingga Universitas Adzkia diyakini akan bisa berkembang dengan cepat hingga berkontribusi makin besar pada kualitas SDM masyarakat.
Menurutnya sejak awal Sumbar memang dikenal sebagai gudang tokoh yang lebih mengedepankan inyelektualitas. Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bahkan menyebut ciri intelektualitas itu bisa dilihat foto dan gambar pahlawan dari Ranah Minang.
Bila pahlawan dari banyak daerah memiliki gambar menonjolkan senjata atau seragam militer, maka pahlawan dari Sumbar sebagian besar digambarkan sebagai tokoh intelektual.
Lebih jauh ia menyebut bagi Pemprov Sumbar hadirnya Universitas Adzkia memiliki keuntungan ganda. Selain bisa memperkuat SDM, juga akan memberikan efek positif untuk menggerakkan perekonomian, karena kawasan sekitar kampus adalah salah satu pusat perekonomian.
Peningkatan status Adzia dari STKIP menjadi Universitas Adzkia juga sangat selaras dengan harapan Pemerintah Republik Indonesia untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas” pada 2045.
Apalagi saat ini Indonesia termasuk Sumbar juga memasuki periode bonus demografi yaitu kondisi jumlah usia produktif lebih banyak dari usia non produktif.
Sementara itu Rektor Universitas Adzkia, Irwan Prayitno mengatakan salah satu tujuan hadirnya lembaga pendidikan itu adalah untuk ikut mencerdaskan dan membangun bangsa khususnya masyarakat Sumatera Barat.
“Saya terima kasih atas amanah sebagai Rektor Pertama Universitas Adzkia. Mudah-mudahan tidak perlu lama-lama karena banyak generasi muda yang bisa menggantikan,” katanya.
Ia menyebut Azdkia sudah hadir cukup lama di Sumbar yaitu 1988, dimulai dengan lembaga bimbingan belajar dengan modal awal hanya Rp15 ribu. Sekarang bisa berkembang menjadi universitas dengan aset miliaran rupiah.
“Ini adalah hasil dari semua kawan-kawan yang bekerja keras. Kami mengucapkan terima kasih untuk itu dan berharap bisa terus bersama mencerdaskan generasi muda Sumbar,” ujarnya. (rel/idm)
Discussion about this post