Padang — Bertepatan Hari Pancasila, usai upacara, Gubernur Sumatera Barat mengajak orang orang terdekatnya yang biasa mendampingi dalam bertugas gowes bareng atau bersepeda santai di mulai dari Jalan Jend. Sudirman, Ahmad Yani, Pantai Padang, Jembatan Siti Nurbaya dan Stasiun Kereta Api Pulau Aie di Pasa Gadang, Selasa (1/6/2021).
Penuh semangat Gubernur Mahyeldi mengenakan kaos hitam bertuliskan Wonderful Indonesia dan BA 1 mengenjot sepedanya menyelusuri kota Padang, sambil kampanye protokol kesehatan.
“Selain bisa menyapa dengan masyarakat, dengan bersepeda kita bisa menjaga kebersamaan. Dengan bersepeda kami juga menjaga stamina dan menjadikan tubuh lebih bugar, agar imunitasi kita kuat dan terhindar dari Covud-19,” kata Mahyeldi yang biasa disapa Buya.
Sepanjang jalan Buya Mahyeldi bila bertemu warga selalu menyapa sambil melambaikan tangan sembari sampaikan pesan protokol kesehatan.
Sesampai di Pantai Padang Buya Mahyeldi berhenti sejenak di kantor Dinas Kebudayaan Sumbar ingin melihat langsung pemandangan yang berlantai lima gedung tersebut.
Ada yang menarik dari gedung berlantai lima tersebut. Pemandangan tulisan raksasa “Padang Kota Tercinta” yang terletak di Gunung Padang rusak akibat kebekaran November 2019 yang lalu.
“Sangat disayangkan Landmark Padang Kota Tercinta terbakar. Padahal menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang ke Padang,” ucapnya sambil menatap Gunung Padang.
Ajudan, Walpri dan tim yang selalu melekat pada setiap kegiatan gubernur Sumbar sibuk mengabadikan pemandangan Gunung Padang, Masjid Al Hakim dan pemandangan pantai. Bahkan Gubernur Mahyeldi pun tidak mau ketinggalan, mereka juga ikut berfoto dilantai paling atas gedung tersebut.
Selanjutnya rombongan gubernur terus melanjutkan perjalanan menuju jembatan Siti Nurbaya. Disana pun mereka juga melakukan foto bareng. Terlihat Gubernur Sumbar sangat menikmati gowes bareng itu.
“Saya berharap, diwaktu sengang kita minta kepala OPD bisa mengikuti kegiatan gowes ini, untuk melihat potensi apa saja yang bisa mensejahterakan masyarakat Sumbar,” sebutnya.
Selain itu Mahyeldi kegiatan gowes untuk merekatkan koordinasi komunikasi secara informal bagi kepala daerah dengan kepala OPD, sehingga harapannya solusi-solusi bisa cepat tereksekusi tanpa harus dalam rapat formal.
“Tidak hanya itu, nanti kita akan gowes di setiap Kabupaten Kota secara bergiliran,” tuturnya.
Kemudian rombongan gowes melanjutkan menuju Stasiun Kereta Api Pulau Air di Pasa Gadang setelah sempat mati selama 44 tahun. Sekarang Stasiun Pulau Aie melayani rute kereta api menuju Stasiun Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman.
Mahyeldi mengatakan, reaktivasi Stasiun Pulau Aie diharapkan dapat mengembangkan potensi wisata dan juga bisa mengurangi kemacetan jalan raya.
Sumbar merupakan daerah dengan potensi wisata yang lengkap. Mulai dari wisata pantai, gunung, kuliner, budaya, dan sejarah. Melalui Kereta Api Minangkabau Ekspres bisa membawa Sumatera Barat menjadi daerah wisata.
BIRO ADMPIM SETDA SUMBAR
Discussion about this post