Padang — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menilai penerapan Core Value (nilai-nilai dasar) dan budaya kerja BerAKHLAK bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Sumbar mestinya tidak sulit. Karena secara historis, masyarakat Minangkabau telah terbiasa menonjolkan sisi intelektual daripada otot dalam falsafah kerjanya.
“Falsafah kerja orang Minangkabau itu lebih mengandalkan kekuatan inteligensi daripada otot, jadi budaya kerja BerAKHLAK seharusnya tidak sulit untuk diterapkan, tinggal disesuaikan saja,” ujar Gubernur Mahyeldi saat membuka acara Internalisasi Budaya Kerja BerAKHLAK di Auditorium Gubernuran, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, ada 2 (dua) hal yang bisa dijadikan bukti, bahwa Masyarakat Minangkabau memiliki semangat belajar dan kemampuan adaptasi yang tinggi dalam bekerja. Pertama, falsafah ‘alam takambang jadi guru’ artinya belajar dari alam, apapun yang dilihat dan dirasakan bisa diambil hikmahnya untuk dipedomani.
Kedua, falsafah ‘tibo dikandang harimau mangaum, tibo dikandang kambiang mambebek’ artinya mampu menyesuaikan diri dalam segala situasi, agar bisa menghasilkan sesuatu yang positif.
“Banyak falsafah yang mengambarkan kemampuan belajar dan adaptasi orang Minangkabau, itu sebabnya saya menilai penerapan budaya kerja baru tidak akan berat bagi ASN di Sumbar,” sebut Mahyeldi.
Ia menambahkan, selain penerapan core value dan prinsip kerja BerAKHLAK, juga ada prinsip yang harus ditanamkan kepada para ASN selaku abdi masyarakat yaitu adanya rasa bangga berkarya dan melayani bangsa.
“Pondasi nilai-nilai dasar ASN itu adalah “Bangga Berkarya dan Melayani Bangsa”. Itu perlu ada pada diri setiap ASN,” tegasnya.
Gubernur menegaskan, jangan tanyakan apa yang telah diberikan bangsa kepada kita, tapi tanyakanlah apa yang telah kita berikan kepada bangsa. Ia juga berharap, kualitas layanan dari para abdi negara terhadap masyarakat dapat semakin membaik dari tahun ketahun.
Sementara itu, Kepala Biro Organisasi Setdaprov Sumbar, Fitriati melaporkan dilaksanakannya kegiatan ini bertujuan agar nilai-nilai dasar budaya kerja berakhlak dapat tertanam dalam jiwa seluruh ASN dilingkungan pemprov dan kab/kota se Sumbar.
“Budaya berakhlak itu sangat penting, pintar saja tidak cukup perlu dilengkapi dengan kecerdasan emosional, agar kinerja dan kualitas layanan instansi pemerintahan dapat semakin membaik,” tegas Kabiro Organisasi Setda Prov. Sumbar
Ia mengaku, prinsip tersebut juga sejalan dengan arah transformasi pemerintahan yang ingin menghadirkan pelayanan prima, bersih dan akuntabel.
Terakhir, ia menyebut kegiatan Internalisasi Budaya Kerja BerAKHLAK diselenggarakan selama 1 (satu) hari kerja dan diikuti oleh 140 orang peserta, yang berasal dari Pimpinan OPD dan Pejabat Administrator dilingkungan pemprov dan kabupaten/kota se Sumbar.
Selain itu, juga tampak hadir Asisten Administrasi Umum Setda Prov. Sumbar, Kepala BKSDM Prov. Sumbar, serta dihadiri oleh para Narasumber dari Biro Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Dalam Negeri, Motivator Nasional dan Inspirator Sukses Mulia. (adpsb)
Discussion about this post