Sijunjung — Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyebut Desa Adat di Sijunjung merupakan salah satu simpul penjaga adat istiadat, tradisi dan nilai-nilai luhur budaya Minangkabau yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Dengan adanya Desa Adat di Sijunjung, diharapkan nilai dan tradisi adat di Sijunjung secara khusus dan Minagkabau secara umum dapat tetap terpelihara,” kata Mahyeldi saat menghadiri Baralek Gadang Penghulu di Rumah Gadang Tujuh Ruang Datuak Bandaro Sati, Sijunjung, Jumat (26/11/2021).
Ia mengatakan salah satu visi dari Pemprov Sumbar adalah mengokohkan dan memantapkan adat istiadat yang diperankan penghulu, ulama, cadiak pandai dan bundo kanduang.
Peran dari tigo tungku sajarangan harus diperkuat dijaga dan pelihara agar falsafah ABS SBK terus terjaga demi menyiapkan masa depan yang lebih baik, jelas Mahyeldi.
Menurutnya dengan terpeliharanya adat istiadat, maka akan kokohlah Minangkabau, akan kuatlah generasi penerus dari Ranah Minang.
Bagi penghulu yang telah dilewakan ia mengucapkan selamat dan berpesan agar tetap menjadi pemimpin yang suka mendengar serta mengambil keputusan lewat musyawarah.
“Dengan musyawarah yang berat akan terasa ringan,” ujar Mahyeldi.
Sementara itu Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy mengatakan penghulu yang diangkat adalah empat orang dari suku Chaniago dan satu orang dari Piliang.
“Kami berharap ninik mamak yang diangkat akan bisa terus bekerjasama dengan pemerintah untuk memajukan daerah,” katanya.
Ikut hadir dalam kegiatan itu Anggota DPRF Sijunjung, Ketua LKAAM, Kadis DPMD dan Kadis Kebudayaan. (rel/idm)
Discussion about this post