Pekanbaru- Ri-Bangsa Indonesia bersiap menghadapi bonus demografi, yaitu jumlah generasi usia produktif, generasi emas yang akan memimpin bangsa, yang dapat dibanggakan dihadapan bangsa-bangsa lain.
“Hal ini dimulai dari saat ini dengan menanamkan nilai-nilai agama kepada generasi muda kita semenjak mereka memulai pendidikannya”, kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi saat menjadi khatib sholat Jumat di Masjid Al-Falah Darul Muttaqin di Jl. Sumatera No. 2, Pekanbaru, Jum’at (12/11/2021).
Mahyeldi juga mengutip surat an-nisa’ ayat 9 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
“Banyak hal perintah Allah yang bisa kita laksanakan untuk menggerakkan banyak para pemuda bangsa ini, karena pemuda hari ini adalah pemuda pemimpin masa depan, di samping adanya sumberdaya alam juga ada sumberdaya manusia yang jumlahnya melimpah, Mudah-mudahan Allah memudahkan jalan jalan kebaikan untuk kita.” sebut Mahyeldi.
Selanjutnya Mahyeldi berpesan jangan meninggalkan generasi yang lemah sebelum mereka menjadi generasi yang kuat. Pemuda-pemudi hari ini mereka adalah orang yang kuat.
Akan tetapi kita persiapkan mereka menjadi generasi yang kuat, sehingga bisa menjadi bangsa yang kuat.
Sebagaimana dikata dalam UUD 1945 pada alenia ketiga “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan di dorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
“Juga dalam Sila yang pertama dalam Pancasila atas berkat Rahmat Tuhan yang maha esa. Merdeka yang bisa kita raih karena berkat allah,” ujarnya.
Meningkatkan keimanan itu menurutnya adalah tugas negara. Sejarah membuktikan kepada kita semua bahwa Allah membatu kemerdekaan Indonesia, sebagaimana dapat kita lihat dari perjuangan Jenderal Sudirman sosok orang yang dekat dengan Allah.
“Orang yang berilmu fikirannya lapang, dan panjang, dia cerdas. Orang cerdas itu akan sampai dengan akhirat. Untuk memberikan yang terbaik penerus bangsa dengan berpendidikan agama yang kuat untuk bangsa ini kedepan,” tuturnya.
Terakhir Mahyeldi mengajak kita semua agar menanamkan rasa satu dan persatuan untuk anak-anak kita. Satu padukan hati mereka, dalam rangka membangun kesatuan dan kekompakan.
“Jangan lukai hati mereka, karena antara pemerintah dengan rakyat itu adalah bersatu,” tutupnya.
Rel/ns
Discussion about this post