Kota Solok – Suasana Balai Kota Solok begitu mencekam. Gempa berkekuatan besar merobohkan bangunan perkantoran. Gempa juga memicu kebakaran di sejumlah titik. Peristiwa itu menyebabkan berjatuhannya korban.
Dalam luka langsung dievakuasi ke pos kesehatan darurat, sementara petugas pemadam langsung melakukan upaya pemadaman.
Rangkaian peristiwa itu merupakan bagian dari simulasi penanggulangan bencana di Kota Solok dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2022. Simulasi itu untuk mengukur sejauh mana kesiapan daerah dalam menghadapi potensi bencana.
Wakil Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra yang menyaksikan langsung simulasi mengaku kagum dengan kesigapan tenaga kebencanaan Kota Solok. Menurutnya, Kota Solok termasuk daerah yang rawan bencana alam.
“Daerah kita termasuk rawan bencana, baik gempa bumi, kebakaran hingga banjir. Untuk itu, perlu kesiapsiagaan semua elemen. Tidak hanya petugas penanggulangan kebencanaan, namun juga masyarakat,” kata Ramadhani.
Selain potensi tenaga kebencanaan yang siap, edukasi terhadap masyarakat merupakan hal yang penting. Hal itu untuk menekan dampak yang lebih fatal saat terjadi bencana. Dengan edukasi, masyarakat bisa tahu tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
Ia menegaskan, keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama bagi pemerintah daerah saat terjadi bencana. Oleh karena itu, kualitas tenaga kebencanaan harus terus dilatih, selain itu, mitigasi bencana harus matang.
“Pemerintah kota Solok akan selalu memberikan dukungan kepada insan bencana Kota Solok. Penanggulangan bencana tidak akan mampu dilakukan oleh pemerintah saja, harus secara bersama, termasuk masyarakat,” sebut Dhani. (Nisa)
Discussion about this post