Reportase Investigasi.com
Jakarta – Pengemar olahraga futsal kini sedang digelayuti awan hitam, setelah seorang remaja yang juga kiper berinisial MRR (19) ditikam dan tewas dalam perjalanan menuju RS Mitra Keluarga. Rabu 21/4/2021
Insiden mengerikan itu diduga terjadi ketika korban dikejar kelompok Pelaku di jalan bulak Teko Kalideres Jakarta Barat.
Unit Krimum Subnit Jatanras Polres Metro Jakarta Barat di bawah pimpinan AKp Dimitri Mahendra dan Ipda Rizky Ali Akbar bersama Polsek Kalideres lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penusukan yang menewaskan MRR pada Selasa (20/4/2021) malam.
Peristiwa yang terjadi tepatnya di Jalan Bulak Teko RT 01/11, Kalideres, Jakarta Barat, dipicu karena masalah pertandingan Futsal di mana kelompok korban mengalahkan kelompok pelaku.
Kemudian, kelompok pelaku tidak terima harus membayar sewa lapangan futsal secara penuh.
Padahal perjanjian itu sudah disepakati kedua belah pihak sebelum bertanding futsal.
Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra menjelaskan, pihaknya melakukan olah TKP untuk menjadikan kasus pembunuhan ini terang menderang.
“Jadi tim Kriminal Umum Subnit Jatanras Polres Metro Jakarta Barat bersama dengan Polsek Kalideres olah TKP dengan memeriksa keterangan sejumlah saksi,” tutur Dimitri.
Disisi lain, Kanit Reskrim Polsek Kalideres, Iptu A Haris Sanjaya menerangkan, antara korban dan pelaku ini tidak saling mengenal dan ketika itu korban mengendarai sepeda motor dikejar oleh pelaku.
“Pada saat Kejadian Korban dikejar terus terjatuh dan ditusuk dengan senjata tajam,” kata dia.
Usai melukai korban dibagian punggung, pelaku meninggalkan korban yang tergeletak dijalan. Warga yang melihat pun langsung membawa korban ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat.
“Tapi dalam perjalanan ini, korban sudah meninggal dunia,” tutur dia.
Sementara itu, Kasubnit Jatanras Polres Metro Jakarta Barat Ipda Rizky Ali Akbar menambahkan, uang pembayaran futsal itu sebesar Rp, 200 ribu dan ada uang taruhan sekitar Rp, 300 ribu.
“Selain MRR, ada saksi juga yang terluka dibagian tangannya berinisial NW,” tutup dia.
Secara terpisah H.Sarmilih SH, CMCLS selaku kuasa hukum korban dari kantor hukum Marslaw yang juga sebagai pembina ormas Bang Japar Indonesia (BJI) Presda Jakarta Barat mengapresiasi tindakan cepat aparat Polres Metro Jakbar dan Kepolisian Sektor Kalideres yang menangkap salah satu dari enam orang diduga pelaku penganiayaan menyebabkan korban MRR meninggal dunia.
Sebelumnya, kata H.Sarmili, ayah korban menceritakan kejadian itu ke anggota Bang Japar Indonesia Preskel Pegadungan, Kalideres dimana selama ini Bang Japar Indonesia kerap kali melakukan sosialisasi memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat yang tidak mampu.
“Kejadian itu dipicu karena hal sepele, yaitu cekcok saat bermain futsal. Saya menilai kekurangan generasi muda kita saat ini adalah moral dan akhlaknya harus dibina dengan baik, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” kata dia.
Dihadapan awak media H. Sarmili juga mengimbau kepada generasi milenial saat ini untuk melakukan hal positif seperti memperbanyak kegiatan mengaji, juga rumah doa seperti di gereja, di sekolah atau di mushola.
“Ya, harapan kita kedepan mudah-mudahan setelah selesai pandemi ini. Iman, moral dan akhlak pemuda di Indonesia menjadi generasi yang akhlakul karimah,” pungkasnya.
Informasi yang didapat awak media, korban dikenal gemar bermain futsal pada posisi kiper. Bahkan, korban dikenal sebagai kiper terbaik di timnya.
Amr/Red*
Discussion about this post