PADANG PARIAMAN, REPINVESCOM
Syukuran penggunaan gedung baru dan sekaligus pelepasan anak didik untuk melanjutkan jenjang pendidikan ketingkat sekolah dasar (SD) dihadiri langsung oleh Wabup Padang Pariaman, Suhatri Bur, Camat Enam Lingkung beserta tokoh masyarakat dan para undangan lainnya.
“Terimakasih kita ucapkan kepada Bupati Padang Pariaman yang diwakili Wakil Bupati, Camat dan para undangan lainnya yang menyempatkan hadir pada acara syukuran penggunaan gedung baru dan pelepasan murid PAUD Nurul Ilmi,” ungkap Asrul Hendri yang akrab disapa Binjai Chaniago mengawali pidatonya.
Dijelaskan Binjai, Gedung baru ini dibangun dari hasil swadaya masyarakat yang peduli dengan pendidikan, kendati belum siap tapi sudah bisa kita mamfaatkan untuk proses belajar mengajar.
“Kita berharap dengan kondisi fasilitas pendidikan PAUD seperti ini diharapkan para umara – umara yang hadir bisa turut serta menjadi donatur di PAUD Nurul Ilmi ini,” sebutnya.
Wabup Padang Pariaman, Suhatri Bur mengatakan, awalnya dia heran apa yang dilakukan oleh Binjai dan Zaitun, pasangan wartawan yang selalu serasi dan kelihatan bersama setiap saat ini.
Namun pertanyaannya itu baru terjawab setelah ia berbincang dengan tatap muka, “Niat mereka sangat mulia, yaitu menjembatani anak kaum Duaffa untuk mendapatkan pendidikan layak seperti mereka yang mampu, sekolah itu dia buat gratis yang biayanya mereka peroleh dari laba koran, dan setelah saya berbincang bincang lebih dalam kendala yang dihadapinya maka saya secara aktif mendukung programnya meski waktu itu saya belum jadi wakil bupati,” ujar Suhatri Bur.
Wabup melanjutkan, karena merasa tertarik, Suhatri Bur mengambil inisiatif dengan mengontak Dinas Pendidikan Propinsi yang kebetulan pemegang mandat PNF adalah saudaranya. “Maka apa yang diharapkan pak Binjai terealisasi, dan kini ada teman teman kita saudaraku Subrianto mantan wakil sekretaris saya di Karang Taruna Sumbar yang kebetulan menjadi Anggota CSR di PT Semen Padang membuat terobosan, maka berdirilah bangunan yang sekarang kita duduki ini,” sebutnya.
Meski belum berdinding, tetapi berkat ide kreatif dengan memberi sekat spanduk, maka gedung ini bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Konon kabarnya, semua biaya dihimpun dari para donatur dalam jangkauan Anto yang datang dari luar daerah.
“Kami selaku pemegang mandat pemerintahan kabupaten sangat mendukung program ini karena, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam memajukan bangsa, banyak objek objek vital yang luput dari pantauan pemerintah dan itu bisa dimunculkan dari masyarakat seperti yang dilakukan pak Binjai beserta Istrinya buk Zaitun ini, ide kreatif mereka merupakan asset Padang Pariaman yang muncul dari korong sebuah nagari yang saya ada didalamnya bukan karena wakil bupati tetapi memang daerah kampung halaman saya Enam Lingkung, ini perlu dibantu dan didukung penuh agar masyarakat kita terbebas dari pendidikan rendah,” ujar Suhatri Bur.
Subrianto selaku personil CSR Semen Padang mengatakan sekolah ini akan dijadikan pilot proyek percontohan sekolah kaum Duaffa gratis yang mandiri.
“Untuk itu kami minta dukungan penuh masyarakat demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera ekonomi dan sejahtera wawasan lingkungan dan sejahtera keimanan, bila ini tercapai maka program CSR yang 80% notabene diperuntukkan bagi kaum Duaffa boleh dikatakan berhasil,” ujar Subrianto.
Toni Akbar walinagari Rimbo Dadok sangat berterima kasih akan peran serta CSR dalam memajukan kualitas Sumber daya manusia.
“Meski yang belajar disini 80% dari luar kecamatan Enam Lingkung tetapi mereka adalah tanggungjawab kita dan saya selaku Walinagari sangat senang dan bangga karena diwilayah teritorial kepemimpinan saya berdirinya sekolah gratis untuk umat ini yang secara tidak langsung mengangkat martabat Nagari Koto Tinggi dimata dunia pendidikan,” ujar Toni Akbar. (REL)
Discussion about this post