Malang – Erupsi Semeru yang membawa dampak musibah besar mulai dari korban jiwa hingga kerusakan, memaksa ribuan warga terdampak harus mengungsi.
Seluruh pengungsi itu, kini tersebar di ratusan titik tempat pengungsian
hingga sampai hari ini, Senin (20/12/2021).
Posko-posko tanggap darurat melaporkan warga di pengungsian tengah membutuhkan tempat tidur matras, kasur lipat serta bantal dan guling. Selain itu, mereka juga memerlukan perlengkapan mandi, pakaian dalam baru, susu balita dan ibu hamil dan galon air baru.
Posko yang terdiri dari beberapa titik institusi itu juga mencatat setidaknya puluhan orang ditemukan telah meninggal. Adapun untuk luka berat dan ringan masih terus dalam pendataan.
Pada kerusakan fasilitas, jumlah kerusakan dilaporkan fasilitas kesehatan, fasilitas jalan penghubung, tempat ibadah, sekolah atau pendidikan. Sedangkan untuk tempat huni atau rumah warga saat ini masih dalam penghitungan.
Dengan adanya musibah yang melanda kabupaten Lumajang tersebut,
BRIGADE KHYI dibawah komando Dwi Tito Indrocahyono selaku petinggi dari Kantor Hukum Yustitia Indonesia sangat terketuk hatinya melihat kesusahan masyarakat terdampak erupsi Semeru.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini meluncurkan awan panas guguran atau APG yang cukup besar.
“Kami ikut prihatin dengan musibah yang menimpa semua saudara -daudara kita d Lumajang. Makanya kami dari KHYI berharap kepada seluruh anggota BRIGADE KHYI tanpa terkecuali untuk bisa meluangkan waktu guna ikut membantu untuk sedikit mengurangi beban masyarakat, terutama para korban erupsi Semeru,” terang pria yang kerap di sapa dengan sebutan Mas Tito.(Narto)
Discussion about this post