Warga: Kami Butuh Tindakan Cepat, Bukan Sekedar Janji!
OKU Selatan – Warga di dua kecamatan, yakni Buay Pemaca dan Buana Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, kembali dibuat resah oleh serangan gajah liar yang merusak lahan perkebunan.
Peristiwa ini telah berlangsung lebih dari dua pekan dan menyebabkan kerusakan serius pada lahan pertanian warga, serta menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan permukiman penduduk.
Pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup OKU Selatan bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Selatan serta aparat setempat telah meninjau lokasi terdampak. Namun, hingga kini belum ada langkah nyata untuk mengatasi gangguan satwa liar tersebut.
Berdasarkan laporan warga dan sejumlah media lokal, kawanan gajah liar terlihat di area perkebunan milik warga di Desa Sinar Danau, Kecamatan Buana Pemaca, pada 1 November 2025.
Salah seorang warga bahkan berhasil merekam video berdurasi 1 menit 46 detik yang memperlihatkan beberapa ekor gajah masih berada di area perkebunan, hanya berjarak sekitar 50 meter dari permukiman penduduk di Dusun 3, Kampung Air Putih, Desa Sinar Danau.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah tanaman sawit warga hancur. Lahan yang sebelumnya rimbun kini hanya menyisakan beberapa batang sawit akibat amukan kawanan gajah.
Hingga berita ini diturunkan, rasa cemas dan takut masih menyelimuti warga setempat. Mereka khawatir gajah-gajah tersebut sewaktu-waktu bisa masuk ke kawasan permukiman dan membahayakan keselamatan.
Salah seorang warga Dusun 3 menyampaikan keluhannya kepada media. Mereka butuh penanganan yang cepat, bukan hanya sekedar janji-janji.
“Kami butuh penanganan cepat, bukan janji-janji. Setiap hari kami menanggung kerugian akibat kerusakan tanaman. Ketakutan pun terus menghantui, apalagi kalau gajah itu masuk ke kampung, entah siang atau malam,” ujarnya dengan nada cemas.
Ia menambahkan, peristiwa serupa sebenarnya sudah pernah terjadi. Namun, setiap kali pejabat dari pemerintah daerah dan BKSDA datang, tidak ada langkah preventif yang dilakukan.
“Mereka datang, melihat, lalu pergi. Sementara kami yang di sini terus hidup dalam ketakutan,” tambahnya.
Warga berharap pemerintah daerah bersama pihak terkait segera mengambil tindakan konkret agar kawanan gajah liar tersebut dapat dikembalikan ke habitat aslinya sebelum menimbulkan korban jiwa maupun kerugian lebih besar. (SRY)



Discussion about this post