Padang, RI-Festival Hatta-Sjahrir yang digelar Pemprov Maluku merupakan even inspiratif untuk membangun bangsa dengan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa terutama di masa pandemi yang dikungkung banyak keterbatasan.
“Dalam perjuangannya Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir adalah dua tokoh bangsa yang memiliki pemikiran yang revolusioner. Karena itu keduanya diasingkan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke Banda Neira. Namun, selama masa pengasingannya dengan banyak pembatasan itu mereka tetap menyuarakan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui pemikiran dan tulisan mereka,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat pembukaan Festival Hatta-Sjahrir secara virtual dari Padang, Kamis.
Ia mengatakan Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Hatta lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau merupakan Wakil Presiden Indonesia yang pertama dan berperan penting dalam memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Adapun Mr. Sutan Sjahrir merupakan tokoh pendiri bangsa yang lahir di Padang Panjang pada tanggal 5 Maret 1909. Beliau adalah seorang intelektual, perintis, dan revolusioner Indonesia yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia.
Kisah perjuangan mereka untuk kemerdekaan Indonesia di tengah banyak keterbatasan adalah inspirasi yang tidak pernah padam untuk membangun bangsa dan negara.
Ia menyebut dukungan masyarakat Banda Neira yang terbuka dan juga ramah saat masa pengasingan telah menjadi sebuah katalis yang menghubungkan antara Hatta – Sjahrir dengan Banda Neira dan lebih lanjutnya menghubungkan antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Maluku.
“Berlatar dari sejarah kami turut terinspirasi untuk terus menjaga keterjalinan hubungan antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Maluku. Melalui event Festival Hatta – Sjahrir ini, kami berharap untuk dapat menjaga rasa persatuan dan kesatuan antar warga negara Indonesia serta menjalin hubungan kerjasama yang baik di bidang budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Ia berharap melalui penyelenggaraan event tersebut saudara-saudara di Maluku juga bisa lebih mengenal budaya Minangkabau dan tertarik untuk mengunjungi Sumatera Barat dan begitu pun sebaliknya.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Maluku beserta jajarannya atas terselenggaranya event Festival Hatta – Sjahrir. Melalui penyelenggaraan event itu diharapkan keteladanan yang ditunjukkan oleh dua tokoh tersebut akan kembali dikenang oleh generasi sesudahnya.
Menurutnya festival itu memiliki nilai strategis karena seiring dengan perkembangan jaman sejarah perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan Indonesia seringkali tergerus oleh arus informasi yang semakin hari semakin deras.
Selanjutnya ia juga berharap agar event Festival Hatta – Sjahrir ini bisa menjadi event tahunan yang dilaksanakan secara rutin sehingga terjalinnya kerjasama yang saling berkesinambungan antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Maluku.
Festival itu juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bapak Sandiaga Salahudin Uno, beserta jajarannya, Dr. Meutia Farida Hatta sebagai Keynote Speaker Seminar Nasional Hatta – Sjahrir.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bapak Prof. Anies Rasyid Baswedan sebagai Keynote Speaker Seminar Nasional Hatta – Sjahrir, Gubernur Provinsi Maluku Bapak Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, beserta jajarannya.
Para Pemateri atau Narasumber yaitu Babe Ridwan Saidi, Bapak Prof. M. J. Huliselan, Bapak Rektor STKIP Hatta – Sjahrir, Para Bupati/Walikota Se-Provinsi Maluku serta Pimpinan Forkopimda Provinsi Maluku.
rel/ns
Discussion about this post