Persoalan kependudukan yang kini mulai terkuak adalah untuk menerapkan ketentuan “by name by adress”. Secara administratif, penduduk suatu kawasan masih tidak sesuai apa yang ada dalam daftar atau catatan lembaga berkompeten seperti Catatan Sipil (Capil).
Di kota Bukittinggi khususnya di kecamatan Guguakpanjang, kondisi ini muncul setelah dilakukan pendataan langsung ke lapangan oleh pihak kelurahan bersama ketua RT dan RW, untuk mencatat berapa sesungguhnya warga yang ada sesuai dengan data yang ada.
Hasil validitas data lapangan jumlah penduduk kecamatan Guguakpanjang yang tercatat sebanyak 45.483 jiwa akhirnya bisa ditemukan hanya 32.814 jiwa, atau bahkan hanya sekitar 70 persen saja.
Dan dari temuan fisik itu pun akhirnya mencatat jumlah penduduk kecamatan Guguakpanjang yang menjadi sasaran vaksin hanya 26.099 jiwa saja, mendekati angka 50 persen dari jumlah penduduk yang terdaftar.
Memang ada beberapa kondisi yang menyebabkan tingginya mobilitas penduduk di Bukittinggi dan Guguakpanjang dengan wilayahnya berada pada pusat kegiatan ekonomi seperti pasar Bawah, pasar Simoangaya dan pasar Atas, sehingga mengundang orang berusaha dan tunggal di daerah ini.
Dan kondisi lain yang bisa menjadi penyebabnya adalah, sewa rumah atau kontrakan yang rekatif tinggi di Kasawan kota, menyebabkan sebagian diantara warga memilih pindah tinggak di kawasan hinterlahd yang relatif dekat dan mudah dijangkau.
Segingga faktor-faktor ini menyebabkan tingginya angka mobiltas yang verysaga dan tinggal di daerah perkotaan seperti Bukittinggi.
Karena itu pulalah camat Guguakpanjang, Yelrizon.S.Sos mengakui, bila dari data realisasi vaksin penduduk di wilayah itu masih berada di bawah target minimal 70 persen .
Meski demikian, pada penghujung tahun 2021 ini, program vaksinasi di kecamatan Guguakpanjang akan tetap diintensifkan terutama untuk kegiatan door to door tahap III yang dijadualkan mulai Kamis besok.
Sebagian kecil warga yang dinilai masih enggan atau bersikukuh tidak mau divaksin ,dengan keterpaduan bersama unsur petugas, akan bersedia untuk diberikan bagian penangkal Covid 19 itu.
Apalagi dengan kenyataan yang semakin membuktikan, berkat semakin banyaknya masyarakat yang divaksin, angka paparan Covid 19 semakin menurun.
Dalam aktivitas sehari-hari, terutama ekonomi juga semakin menggeliat, sehingga diharpakan camat akan semakin menyadarkan masyarakat pentingnya mendapatkan vaksin.
Terutama para tokoh masyarakat , tokoh agama dan adat di kecamatan Guguakpang pun semakin berperan aktif memberikan pengertian dan motivadi kepada lingkungan, jemaah serta anak kemenakannya .
Indikasi pemulihan yang juga tidak dapat dibantah adalah sesuai dengan salah satu fungsi unggulan Bukittinggi sebagai Kita Wisata dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang.
Apalagi sesuai dengan target akhir untuk kecamatan Guguakpanjang dengan menciptakan wilayah Guguakpanjang berada pada posisi zona hijau Covid 19, gebyar vaksin menjadi motivasi untuk terus dilakukan.
Bila realisasi vaksinasi bisa dicapai, warga Guguakpanjang khususnya yang cukup lama terhambat bahkan macet kegiatan ekonomi mulai bisa bangkit dan bergairah kembali.
Discussion about this post