Oleh : Awaluddin Awe (Penulis adalah Pengamat Dinamika Pilwako)
Benar juga akhirnya pendapat banyak orang tentang pilihan pemimpin muda. Mereka rupanya lebih produktif, cekatan dan cenderung reaktif menghadapi tantangan. Dasar dasar kependidikan, baik di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi, serta adaptasi dengan kehidupan bermasyarakat, membuat performa tokoh dan calon pemimpin muda, memang lebih piawai dalam mengembangkan kemampuannya.
Setidaknya potret pemimpin muda itu, bisa dilihat dari sosok H. Fadly Amran, yang saat ini maju menjadi Calon Walikota Padang Panjang bersama Drs. Asrul, pamong senior, pada Pilwako Padang Panjang 2018 ini.
Sejak dari star pencalonan sampai menjelang masa kampanye sekarang, jejak langkah Fadly Amran dan Asrul, boleh dikatakan paling gesit dalam melaksanakan sosialisasi paslon no 4 ini kepada masyarakat. Terakhir, saat bertemu dgn Menpora RI, sang menteri pun diajak pose “salam 4 jari” di ruangan kerja sang menteri.
Dari sejumlah liputan perjalanan sosialisasi Fadly Amran dan Asrul, mantan camat di dua kecamatan di Padang Panjang ini, memang terlihat aktifitas kunjungan paslon no 4 ini cukup tinggi, dan bahkan boleh dikatakan cukup mencolok. Hampir setiap hari, pendukung paslon ini : melalui akun Facebook (Fb) Dunsanak Fadly Asrul, terus merilis aktifitas sosialisasi Fadly Amran dan Asrul.
Malahan, akhir akhir ini akun Fadly Amran, mulai aktif menginformasikan aktifitasnya sebagai cawako. Status terakhir akun Fadly Amran, adalah menayangkan fotonya, saat bertemu dengan Menpora Nahrowi, baru baru ini.
Perkembangan akun FB Fadly Amran ini cukup menarik perhatian pemegang akum FB yang berinteraksi langsung dengan akun FB Fadly Amran. Salah satunya adalah, Charyl Dalington, teman Amerika Fadly. Akun ini sempat mempertanyakan foto bareng Fadly Amran dengan kaum ibu di salah satu RT di Padang Panjang, apakah mereka adalah keluarga Fadly Amran.
Nah, saat itulah Fadly Amran menjelaskan bahwa dia, di dalam foto itu sedang melakukan sosialisasi sebagai calon walikota di Padang Panjang. Fadly Amran, menjelaskan kepada Charyl, bahwa dirinya saat ini sedang mencalonkan diri sebagai walikota di tanah kelahiran orang tuanya di Padang Panjang. Sebagai bentuk dukungannya kepada Fadly Amran, Charyl menulis komentar tambahannya : impressive, Fadly!.
Akun pribadi Fadly Amran, yang menulis status pertemuannya dengan Menpora, diresfon cukup tinggi. Sampai tulisan ini dibuat, status Fadly Amran, di sukai sekitat 210 penyuka, dan puluhan komentar, termasuk dari Charyl Darlington tadi.
Sosialisasi melalui akun FB dan produk medsos lain, sekarang memang sudah dipakai oleh para calon kepala daerah, seperti gubernur, walikota, bupati, malahan calon presiden, untuk memperkaya khasanah dirinya kepada calon pemilih.
Masih ingat, bagaimana dulu calon walikota Bogor, Arya Bima, menggunakan cuit twitternya utk meningkatkan elektibilitasnya waktu Pilwako Bogor lima tahun lalu. Cuma bedanya, Arya Bima, mmg masuk ke persoalan atau isu utama kota Bogor, komplit dengan komentar dan jawaban menggodanya. Sehingga memancing naik elektibilitasnya.
Kata orang pintar, kemampuan medsos mendorong keterkenalan dan elektibilitas calon hanya sekitar 20 persen saja. Tetapi secara faktual, medsos mampu meningkatkan daya ingat pemilih sampai kapasitas maksimal. Tergantung cara pengelolaan isu yang akan disampaikan.
Jika tidak dirasa penting, mungkin Presiden Jokowi tak perlu repot repot membuat akun pribadinya di facebook, jika tak berniat meningkatkan elektibilitasnya. Atau Cagub Riau, Arsyadjuliandi Rachman alias Bang Andi, tak perlu setiap hari menulis aktifitas hariannya di facebook, jika memang tak ingin menang pilkada.
Saya kira, penayangan foto berdua dirinya dengan Menpora di facebook oleh Fadly Amran, adalah dalam rangka membagi cerita kepada publik, bahwa dirinya serius memenangkan pilwako Padang Panjang.
Jika tidak, mengapa Menpora sampai foto bareng dengan salam 4 Jari.
Itu, karena Fadly Amran serius.
Bravo Fadly Amran.
Discussion about this post