Payakumbuh — Luar biasa prestasi yang ditorehkan oleh sekolah yang mewakili Kota Payakumbuh dalam Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat. Dari 12 yang terpilih se provinsi, empat sekolah di antaranya adalah dari Kota Payakumbuh, The City of Randang.
Keempat sekolah itu adalah SDN 58 Payakumbuh, SDN 03 Payakumbuh, SMPN 1 Payakumbuh dan SMPN 8 Payakumbuh.
Piagam Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy pada hari Selasa tanggal 15 November 2022 di Hotel Santika Padang.
Penilaian program sekolah adiwiyata telah dilaksanakan bulan Maret sampai Agustus tahun 2022 oleh Tim penilai independen yang ditunjuk oleh Gubernur Sumatera Barat.
Program sekolah adiwiyata merupakan salah satu program nasional Kementrian Lingkungan Hidup bagi sekolah dalam rangka mendorong dan terciptanya pengetahuan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup terutama mendidik generasi muda agar peduli terhadap lingkungan hidup. Secara internasional disebut juga dengan Green School.
Sekolah sebagai sarana/lembaga yang tidak semata-mata bertujuan dalam menyampaikan pengetahuan berbagai mata pelajaran akan tetapi adalah lembaga yang memberikan pengajaran baik pengetahuan maupun nilai-nilai dan norma-norma di masyarakat yang lebih luas untuk juga diterapkan pada lingkungan bermasyarakat serta membangun karakter positif bagi anak didik. Memberikan pengajaran, penyadaran segenap warga sekolah diantaranya murid, guru, orang tua/wali murid dan lingkungan masyarakat demi terciptanya upaya pelestarian lingkungan hidup dalam aspek kelangsungan lingkungan hidup tentunya memberikan manfaat bagi lingkungan dimana dapat diimpelementasikan oleh peserta didik dalam berkehidupan bermasyarakat sehingga terciptanya masyarakat sekolah yang peduli dan juga berbudaya dalam lingkungan.
Selanjutnya, memberikan contoh bagi keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menerapkan perilaku dan pembiasaan peduli terhadap lingkungan bagaimana mengelola dan memanfaatkan SDA yang ada supaya dapat meningkatkan dan memperbaiki kelangsungan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup
Program Adiwiyata memang terbukti menciptakan sekolah yang nyaman, aman dan harmonis untuk kebutuhan belajar peserta didik. Secara otodidak peserta didik perlahan menjadi generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya disekitar sekolah melek terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Tujuan dari program sekolah adiwiyata ini diantaranya mendorong sekolah untuk turut serta dalam melaksanakan upaya pemerintah demi kelestarian lingkungan hidup dalam membangun berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi hadirnya kepentingan generasi masa yang akan datang serta terutama meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.
Dalam melaksanakan penilaian program adiwiyata, sekolah harus memperhatikan 4 indikator pokok wajib yakni pertama kebijakan Berwawasan Lingkungan antara lain visi sekolah peduli lingkungan, pola hidup bersih dan sehat, penghematan SDA dan berbagai kebijakan sekolah dalam mengembangan pengelolaan lingkungan hidup, Kedua Pelaksanaan dan Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan digambarkan dengan pengembangan model pembelajaran peduli lingkungan bagi siswa dan warga sekolah pengetahuan dan kesadaran warga sekolah terhadap lingkungan, Ketiga Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif diantaranya membangun kemitraan dengan berbagai pihak dalam pengelolaan lingkungan dan menciptakan kegiatan ektrakurikuler di sekolah bidang lingkungan hidup , keempat Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan dalam berbagai pengembangan sarana pendukung bidang pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan sistem pengelolaan sampah, penghematan SDA, peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Danil Defo menyampaikan rasa syukur yang luar biasa serta menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Barat terkhususnya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi yang telah memberikan penilaian secara objektif bagi sekolah.
“Pemerintah Kota Payakumbuh sangat mengapresasi yang tinggi atas prestasi diraih oleh sekolah. Harapan kedepannya dapat semakin menambah semangat seluruh warga sekolah untuk lebih meningkatkan pengelolaan dalam pengelolaan sampah. Kota Payakumbuh akan selalu berkomitmen bagaimana pengelolaan sampah ini dikelola dengan baik sesuai arahan Wakil Gubernur Sumatera Barat bahwa satuan pendidikan diharapkan memiliki bank sampah yang berfungsi mengelola sampah yang dihasilkan sekolah untuk dijadikan sumber pendapatan bagi warga belajar,” kata Danil.
Sementara itu, Tavril Samry selaku Kabid Dikdas berterima kasih kepada sekolah-sekolah penerima penghargaan yang telah berbenah diri dalam melakukan pengelolaan terhadap lingkungan. Dia berharap kepada sekolah penerima agar lebih meningkatkan serta mengembangan aspek-aspek dalam pengelolaan lingkungan menjadi contoh terhadap lingkungan.
“Contohnya dalam pengelolaan dan pemilahan sampah, kedepan dapat meningkatkan prestasi ke tingkat nasional,” ujarnya.
Saat diwawancara, Kepala SMPN 1 Payakumbuh Defi Marlitra merasa bersyukur karena sudah lama merindukan penghargaan ini tercapai, berbagai kekurangan sarana penunjang dalam lingkungan seperti kurangnya WC bila dibanding dengan jumlah siswa ditakutkan menjadi kendala kondisi yang dialami oleh warga SMPN 1 akan mengurangi dalam penilaian tetapi pada akhirnya tidak menghalangi untuk SMPN 1 terpilih sebagai penerima sekolah adiwiyata karena penilaian aspek lainnya tinggi.
“SMPN 1 Payakumbuh akan lebih meningkatkan dalam pengelolaan lingkungan ini sehingga prestasi sebagai sekolah adiwiyata ke tingkat nasional dapat diraih,” ungkapnya.
Lain lagi dengan Susi Afrita, Kepala SDN 58 Payakumbuh itu menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait di Kota Payakumbuh yang telah mendukung program pengelolaan bidang lingkungan dari SDN 58 Payakumbuh dan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh membina sekolah.
“Dilihat dari kondisi sekolah yang berada di sekitar batang agam tentunya program SDN 58 berdampak besar bagi kota. Program yang harus dijalankan untuk mengantisipasi sampah di sekolah. Kami warga sekolah telah melakukan pemilahan sampah organik, plastik dan berbahaya dengan pengontrolan. Hasil pemilahan juga ternyata dapat menghasilkan nilai ekonomi yang kami jadikan untuk kelanjutan program ini seperti keperluan pupuk, bibit, dan sebagainya,” terangnya.
“Berbagai program diharuskan melakukan ini sebagai kebiasaan bagi siswa dan warga sekolah lain contohnya membuang sampah pada botol-botol bekas yang kemudian menjadi hiasan bagi taman sekolah. Sampah plastik yang dibuang pada botol bekas juga dapat dimanfaatkan di rakit menjadi keterampilan ekobrik, sampah ternyata juga dapat menambah nilai ekonomi sekolah untuk pengembangan dan peningkatan program ini menuju tingkat nasional nantinya,” tambah Susi Afrita.
Kepala SDN 58 berharap, semoga kedepannya program sekolah akan selalu disupport pihak-pihak terkait melalui pembiasaan, sekolah akan mengajak stake holder untuk menjalin kerjasama memanfaatkan sampah.(bbz)
Discussion about this post