Agam—Edwar DT. Manjuang Basa Anggota DPRD Kabupaten Agam diberi amanah menjadi pemateri dalam kegiatan pelatihan Bela Nagari yang digelar oleh Aliwar Walinagari Pagadih (19/6).
Pada kesempatan itu Edwar memaparkan materi pelatihan bertemakan Membangun Nilai-nilai Adat Basandi Syara – Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Edwar menyebut, sesuai pengertiannya, ABS-SBK adalah landasan atau prinsip pandangan hidup yang menjadikan Islam sebagai sumber utama dalam tata dan pola perilaku yang sudah ada dalam masyarakat Minangkabau sejak dahulu kala, serta sejalan dengan Agam Madani dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk baliak kasurau. Jelasnya.
“Sebagaimana filosofi ABS-SBK tersebut adalah adat mangato syara’ mamakai yang artinya segala ketentuan di dalam adat diimplentasikan sesuai ajaran agama Islam,” jelasnya.
Edwar juga menyampaikan, berbicara ABS-SBK bagi masyarakat Minangkabau tentunya sudah mendarah daging, namun perlu kembali digali sebagai sumber pencerahan kebangkitan masyarakat Minangkabau dalam menghadapi masa depan yang penuh kompetisi. Tentunya juga dalam mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Seperti diketahui, dalam penerapan ABS-SBK terdapat yang dikenal dengan tungku tigo sajarangan dan tali tigo sapilin. Tungku tigo sajarangan merupakan lambang dari tiga unsur kepemimpinan yang sangat potensial dan saling bersinergi di Minangkabau yaitu ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai. Sedangkan tali tigo sapilin menggambarkan tiga landasan tempat berpijak ketiga unsur kepemimpinan tersebut, yakni adat, syarak dan Undang-undang.
“Oleh karena itu, orang Minangkabau dalam kesehariannya harus memiliki 3 kecerdasan. Yakni kecerdasaan spiritual, sosial emosional dan intelektual. Pungkas nyiak dewan yang merakyat ini.
Lebih lanjut Edwar memaparkan, untuk kecerdasan spiritual yaitu bagaimana sebagai generasi ABS-SBK harus menanamkan fungsi agama dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, kecerdasan emosional yaitu kemampuan dalam berinteraksi dan berkomunikasi terhadap sesama manusia sebagai makhluk sosial. Ketiga, kecerdasan intelektual dimana kecerdasan, pengetahuan serta pengalaman adalah hal mendasar yang juga harus dimiliki.
“Untuk itu kepada dunsanak dan adik-adik peserta pelatihan bela nagari ini mari kita pertahankan dan implementasikan falsafah ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari. Karena 3 komponen di dalam falsafah ABS-SBK tersebut merupakan pondasi bagi kita untuk menjadi insan Minangkabau yang lebih baik, maju dan berkembang selaku calon pemimpin di masa datang,” tukas Nyiak Manjuang panggilan akrab Edwar, sembari mengingatkan. (ary/aji)
Discussion about this post