Hebat, pujian ini layak diberikan kepada CV. Duo Davari. Meski sudah mengerjakan beberapa proyek besar bersama groupnya CV. Insani Kontraktor, proyek Penunjukkan Langsung bernilai dibawah Rp200 juta pun diembat. Itupun pekerjaan diragukan.
PADANG, REPORTASE INVESTIGASI_Tidak saja proyek bernilai besar yang terindikasi bermasalah dikerjakan CV. Duo Davari, seperti pekerjaan pembangunan dan rehab pedestrian taman kota paket 1 yang berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman, senilai Rp7 M proyek Penunjukkan Langsung senilai dibawah Rp200 juta, terindikasi juga asal asalan.
Ini terlihat pada proyek Pemerintah Kota Padang, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, program pembangunan jalan dan jembatan, kegiatan pembangunan trotoar, pekerjaan pembangunan trotoar paket 3, berlokasi di Jalan Jakarta 1 Padang
Pasalnya, proyek tahun anggaran 2020, nomor kontrak 03/Kont -SDA/APBD/PUPR/2020, mulai 4 Maret 2020, nilai kontrak Rp191. 534.039.04, kontraktor pelaksana CV. Duo Davari, disamping menuai kecaman juga pekerjaan menuai sorotan.
Soalnya, pekerjaan itu, tidak saja mempersempit jalan, juga mengakibatkan terjadinya genangan air. Padahal, proyek trotoar tepat dipagar Kantor Gapensi menuai penolakan, namun tetap dikerjakan.
“Mereka menyangka dengan dikerjakannya proyek trotoar ini akan memperluas jalan di Jakarta ini. Padahal, makin mempersempit dan berakibat banjir,” kata Kasmin, warga setempat
Ia juga mengatakan, kabarnya Ketua Gapensi telah menghubungi mereka yang terlibat dalam pekerjaan proyek ini, namun terkesan diabaikan. “Soalnya, pihak Gapensi melihat dengan dikerjakan trotoar ini, disamping jalan menyempit, juga mengakibatkan terjadinya banjir,” imbuh Kasmin.
Telusuran dan pengamatan media ini yang hampit tiap hari duduk diwarung dekat lokasi pekerjaan, proyek trotoar PL itu, juga terindikasi dimainkan.
Timbunannya menggunakan material yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bahkan, juga menggunakan timbunan bekas bongkaran,” Tidak saja, proyek trotoar bernilai besar seperti jalan Khatib Sulaiman dimainkan, proyek PL pun diembat,” ujar salah seorang rekanan diwarung tersebut.
Desi Daud disebut sebut pemilik perusahaan tersebut, dikonfirmasikan via WA dan telepon tak digubris sama sekali. Meski, dibaca namun tak ditanggapi. Sementara, Fadel saat ditemui di kantornya, pengakuan stafnya sedang masuk diklat. Sampai berita ini diturunkan tak ada tanggapan sama sekali. RM.
Discussion about this post