Pariaman — Mubazir, perbuatan itu disinyalir dilakukan oleh pemerintahan Genius Umar sekarang menyikapi keberadaan Gedung Promosi Serbaguna Dekranasda Kota Pariaman di batas kota Pariaman Utara yang hingga sekarang diabaikan begitu saja.
Padahal gedung promosi yang berlokasi di batas kota, Desa Padang Birik-Birik itu, sewaktu periode Mukhlis Rahman dipergunakan sebagai sarana promosi Dekranasda hasil kerajinan UMKM, bahkan hingga saat ini gedung tersebut masih sangat layak dipergunakan jika dirawat.
Namun, alih-alih mempergunakan gedung serbaguna yang dibangun sewaktu periode Walikota Mukhlis Rahman – yang ketika itu sangat berguna sebagai gedung galeri Dekranasda, malah bernasib ironi.
Ya, keinginan kuat Genius yang ingin membangun gedung serbaguna yang baru, yang sudah dirancang gambarnya dengan rencana estimasi anggaran 24 miliar lebih tersebut, yaitu Pembangunan Gedung Serbaguna Youth Center, semakin mengakibatkan ketidakbermanfaatan gedung galeri Dekranasda itu.
Keinginan kuat Genius yang ingin membangun gedung serbaguna Youth Center sudah dibuktikan. Dari informasi yang berhasil dihimpun, DED gambar pembangunan gedung serbaguna Youth Center sudah ditenderkan tahun 2019 dengan nilai Rp397,5 juta. Artinya pembangunan gedung tersebut akan segera dibangun. Hanya saja untuk sementara, akibat terhalang pandemi serta defisit anggaran, rencana pembangunan itu urung terealisasi.
Bakal tetapi, Genius sudah mematangkan rencananya tersebut dengan melakukan rehab total bekas gedung olahraga (Gor) Rawang, sebagai gedung serbaguna Youth Center yang bersifat sementara dengan nilai Rp2,5 miliar di tahun yang sama.
Sayangnya, lagi-lagi gedung serbaguna Youth Center sementara yang sudah dibangun dengan menyulap bekas Gor Rawang itu, tetap tak ada guna. Buktinya sampai sekarang bekas Gor Rawang yang disulap jadi gedung itu masih dalam kondisi kosong lompong alias tidak adanya tanda tanda aktivitas kehidupan apapun di sana.
Gedung Serbaguna Promosi Kota Pariaman Batas Kota jadi “Sarang Hantu”
Tidak adanya tanda-tanda kebaikan Pemko Pariaman di bawah komando Genius Umar sebagai walikota menghidupkan Gedung Promosi Serbaguna di batas kota, menjadi keprihatinan bagi warga sekitar.
Jhoni Manday, tokoh masyarakat yang berdomisili di Desa Padang Birik-Birik tempat berdirinya Gedung Promosi Serbaguna di batas kota tersebut mengungkapkan keprihatinannya.
Kata Jhoni Manday, gedung tersebut masih sangat layak untuk dipergunakan. Terlebih untuk menunjang potensi wisata daerah dengan membuka galeri Dekranasda hasil produksi kerajinan UMKM.
“Gedung itu jika dirawat dengan baik yang digunakan sebagaimana fungsi awal dibangunnya, barangkali akan memberikan manfaat besar untuk menunjang wisata Kota Pariaman. Apalagi di sana kan ada tempat pemberhentian sementara kendaraan yang mau masuk ke kota atau sebaliknya. Puluhan truk juga setiap hari berhenti di situ. Nah, kan bisa dimanfaatkan. Kalau itu difungsikan, otomatis bisa menunjang pendapatan untuk warga sekitar,” jelasnya.
Namun sangat disayangkan katanya, akibat tidak dimanfaatkannya, gedung tersebut sudah seperti “sarang hantu”. “Lihat saja bangunan tidak terawat, satu persatu gedung itu materialnya sudah mulai rontok. Ya jadi “sarang hantu” karena tidak ditunggu. Sudah dipenuhi semak belukar,” terang Jhoni Manday.
Hal senada juga diungkapkan El Abdes Marsyam, selaku pemerhati pembangunan. Ia menyayangkan tidak bergunanya Gedung Serbaguna Promosi Kota Pariaman di batas kota.
“Sebetulnya banyak hal yang bisa dibuat di sana selain galery Dekranasda, bisa juga dibuat minimarket Dekranasda. Sebab potensinya bagus karena ada tempat pemberhentian kendaraan di sana. Dan pastinya juga berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitar,” terangnya saat dimintai pendapat beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag Kota Pariaman, Alyendra yang dimintai keterangannya menyebutkan, persoalan Gedung Serbaguna Promosi yang sekarang dibiarkan terbengkalai itu akan diserahkan ke kecamatan.
Katanya, pihak kecamatan akan berencana membuka pula galery di sana. Namun sayangnya, rencana itu baru sebatas wacana.
“Dulu gedung itu rencananya akan diserahkan ke kecamatan untuk dibukakan galery di sana. Dan sudah dihadap-hadapkan dengan walikota. Walikota setuju itu dikelola pihak kecamatan. Nah, itu akan kita jajaki kembali,” pungkas Alyendra yang dihubungi media, Kamis (24/3) belum lama ini. Bersambung.. (Idm)
Discussion about this post