Solok Selatan — Dua perwakilan PWI Solok Selatan untuk lomba karya jurnalistik berhasil mengukir prestasi pada Pekan Olahraga Wartawan Provinsi (Porwaprov) Sumatera Barat Bank Nagari Open 2025 yang berlangsung di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, 20 hingga 22 Juni.
Adalah Abdul Qodir dan Arditono sukses mengukir prestasi dalam Lomba Karya Jurnalistik bertema budaya dan wisata, Sabtu (21/6) dengan menyabet juara 3 dan juara harapan.
Mereka berdua mampu bersaing dengan sekitar 20 peserta dari berbagai daerah.
Kedua karya mereka mengangkat pesona budaya dan keindahan Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurut Abdul Qodir kemenangan ini bukan sekadar pencapaian individu, tapi simbol kebangkitan jurnalisme daerah.
“Dalam tekanan waktu dan medan lomba yang menuntut penulisan langsung di lapangan, kami bisa menunjukkan bahwa kualitas tidak selalu datang dari kota besar,” kata wartawan Harian Haluan ini.
Abdul Qodir sendiri merupakan pendatang baru di dunia jurnalistik. Ia baru mulai aktif menulis pada 2023.
“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi saya karena pertama kali ikut lomba,” ujarnya.
”Kemenangan untuk semua yang telah percaya dan membimbing saya. Bukan hanya karena usaha sendiri, tapi berkat kolaborasi dan motivasi dari banyak pihak,” ia menambahkan.
Sementara, Arditono, yang juga menjabat sebagai Sekretaris PWI Solok Selatan, menilai kemenangan ini sebagai hasil dari kerja keras, pembelajaran tanpa henti, dan keyakinan akan potensi diri.
“Kami tampil bersama nama-nama besar di dunia pers Sumatera Barat. Bisa masuk jajaran pemenang adalah kehormatan sekaligus bukti bahwa kita layak diperhitungkan,” katanya.
Ia mengatakan tekanan persaingan begitu terasa karena harus bersanding dengan para maestro jurnalistik.
Nama-nama seperti Agoes Embun (Pimpinan Redaksi Radar Sumbar), Asroel BB (jurnalis senior berusia 78 tahun), hingga tokoh-tokoh berpengalaman seperti Joni Hermanto, Isril N. Datuk Tumamad, dan Jon Kenedi turut meramaikan arena ini.
Kompetisi ini sendiri dinilai oleh jajaran juri papan atas, seperti Amirudin (Koordinator), Zul Efendi, Reviandi, dan Susilo, sosok-sosok berpengaruh dalam dunia jurnalistik Sumbar.
Mereka menilai karya berdasarkan keaslian, kekuatan narasi, dan keakuratan data di lapangan.
Atas prestasi tersebut, Ketua PWI Solok Selatan, Hendrivon, menyampaikan kebanggaan yang tak bisa disembunyikan.
Baginya, pencapaian ini bukan hanya trofi, tapi penegasan bahwa PWI Solok Selatan telah bangkit dan mampu bersaing secara kualitas.
“Saya bangga luar biasa. Mereka membawa pulang kehormatan. Ini bukti bahwa insan pers Solok Selatan punya nyali, punya kualitas, dan pantas bersinar,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh anggota PWI untuk menjadikan momen ini sebagai pemantik semangat.
“Teruslah menulis, teruslah belajar. Ajang seperti ini bukan akhir, tapi langkah menuju kiprah yang lebih besar,” tambahnya.
Dengan prestasi ini, PWI Solok Selatan bukan hanya aktif secara organisasi, tetapi juga membuktikan eksistensinya di level kompetitif.
Mereka tidak datang sebagai penggembira, melainkan sebagai pejuang pena dari Selatan, yang siap mewarnai peta jurnalistik Sumatera Barat dengan karya dan dedikasi. (Joko)
Discussion about this post