Jakarta — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menginstruksikan seluruh jajaran pengurus, kader partai, dan para wakil rakyat dari Demokrat, untuk meningkatkan bantuan pada rakyat semaksimal mungkin, dalam Bulan Bakti Demokrat yang digelar mulai 11 Agustus hingga akhir September 2021. Ini kelanjutan Gerakan Nasional Partai Demokrat Peduli dan Berbagi, yang sudah dijalankan selama 17 bulan ini.
Menjelang Dua Dekade Demokrat yang akan jatuh pada 9 September 2021 nanti, Ketum AHY menegaskan, “Saya instruksikan pada seluruh jajaran partai, khususnya pada para anggota Dewan Demokrat di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/ kota, untuk, pertama, memanfaatkan waktu dan anggaran reses untuk semaksimal mungkin membantu konstituen masing-masing, sesuai kebutuhan mereka. Kedua, gerakkan struktur partai, relawan dan simpatisan yang kita miliki untuk semaksimal mungkin membantu rakyat dengan bergerak dari pintu ke pintu. Ketiga, jaga kesehatan diri, keluarga, pengurus, kader, simpatisan dan relawan yang terlibat. Sudah terlalu banyak pengurus, kader, simpatisan dan relawan maupun keluarga Demokrat yang gugur selama pandemi ini. Kita berduka.”
“Sejak bulan Maret tahun 2020 lalu, kita sudah menjalankan Gerakan Nasional Partai Demokrat Peduli dan Berbagi untuk membantu dengan berbagai cara. Kita juga sudah memberikan Rekomendasi, saran serta mengingatkan pemerintah dengan berbagai cara,” kata Ketum AHY dalam instruksi yang disampaikan melalui siaran video, “Memasuki bulan ke-17 sejak berlangsung, pandemi ini belum ada tanda-tanda mereda. Perekonomian rakyat masih terpuruk dan kita lihat pengangguran serta kemiskinan meningkat di sekeliling kita.”
Sementara itu, Srikandi Demokrat, yang dipimpin Annisa Pohan, juga ikut berpartisipasi dalam bulan bakti Demokrat ini dengan menggelar program pengisian tabung oksigen gratis, yang ditujukan bagi para pasien Covid-19, yang sangat membutuhkan.
Partai Demokrat menyambut baik tren penurunan kasus harian Covid-19 selama beberapa hari ini, tapi menyoroti turunnya juga tren tes dan lacak, jauh dibawah target 300 ribu tes dan lacak per hari yang dicanangkan pemerintah. Partai Demokrat juga mempertanyakan dihilangkannya tingkat kematian sebagai salah satu indikator untuk mengukur efektivitas penanganan pandemi. Ketidakselarasan pendataan yang menjadi alasan pemerintah untuk menghilangkan indikator ini, harusnya mendorong perbaikan pendataan, bukan menghapus indikator.
Ketum AHY menegaskan, “Sebagai partai yang didirikan dengan semangat pro-rakyat, Partai Demokrat sejak awal berpandangan pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi yang menyertainya adalah masalah yang juga kita harus bantu atasi, bukan hanya kita kritik, meski kita berada di luar pemerintahan.”
Demikian press rilis yang diterima reportaseinvestigasi.com dari BAKOMSTRA DPP Partai Demokrat hari ini Kamis (12/8), melalui DPD Partai Demokrat Sumbar. (Rel/hen)
Discussion about this post