Payakumbuh — Beberapa tokoh senior Kota Payakumbuh turut meraba, melihat dan mendengar lalu menyuarakan isi hati mereka, adapun suara mereka layak disebut sebagai sesuatu yang representatif untuk dijadikan rujukan bagi warga Kota Payakumbuh yang bersiap-siap menyambut pemilihan Walikota/Wakil Walikota, 27 November mendatang.
Menurut mereka, dari beberapa tokoh yang digadang-gadang akan maju memperebutkan BA 1 M hendaknya pemilih mengacu kepada bibit, bebet dan bobot (3B).
Bibit (garis keturunan), bebet (status sosial ekonomi), dan bobot (kepribadian dan pendidikan), plus track record (3B1T) bagi yang sudah pernah “naiak ateh timbangan” atau pernah menjabat.
“Jikalau pemilih kita (Payakumbuh) menginginkan pemimpin terbaik, maka merujuk lah kepada 3B plus track record seperti di atas, Insyaallah Payakumbuh lebih baik akan tercapai,” ungkap Dt. Rangkayo Bosa, Tokoh Niniak Mamak Koto Nan Godang, Kamis (6/6/2024).
Dt. Rangkayo bosa menukuk,
tanpa berpihak kepada siapapun, dari 5-6 Bacawako Payakumbuh yang mengapung saat ini, tak bisa dipungkiri hanya 2 orang yang benar-benar asli putra daerah Payakumbuh, yakni, Dt. Parmato dan Dt. Almaisyar.
“Bukan maksud mengkultuskan putra daerah dengan bermain di lingkaran sempit primordialisme, namun dengan memberi kabar data diri sesungguhnya Bacawako yang mengapung diharapkan bisa membangun rencana putra daerah akan memilih putra daerah,” imbuhnya.
Di samping itu, para tokoh juga menyadari bahwa mungkin saja sebagian kalangan menganggap himbauan dan ajakan memilih putra daerah terasa masih prematur, karena belum satupun Bacawako masuk paddock (mengantongi mandat), tapi setidaknya dengan memberi pesan di awal juga bukanlah sebuah blunder.
“Anggap saja sebagai ‘soft warning’ bagi warga kota,” pungkas beliau.
(bbz)
Discussion about this post